Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi - Kebijakan Arab Saudi Mengembangkan Tenaga Surya Patut Dicontoh

Antisipasi Krisis Energi, Pacu Pengembangan EBT

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja
A   A   A   Pengaturan Font

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Indonesia saat ini hanya memiliki cadangan minyak bumi 3,3 miliar barel. Ini artinya, dengan asumsi produksi minyak konstan 800 ribu barel per hari (bph), Indonesia tidak mampu memproduksi minyak lagi dalam 11 hingga 12 tahun ke depan.

Sementara itu, Arab Saudi yang mempunyai cadangan minyak terbanyak di dunia, justru sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 200 gigawatt (GW) pada tahun 2030. Proyek ini dikerjakan anak usaha SoftBank Group Corp Jepang, Vision Fund, dengan nilai investasi 200 miliar dollar AS.

Pengamat energi dari Universitas Brawijaya Malang, Nurhuda, mengatakan langkah Arab Saudi membangun PLTS menunjukkan negara kerajaan itu sadar bahwa masa depan bahan bakar fosil akan segera berakhir. "Perpindahan ke energi terbarukan adalah keniscayaan, sebetulnya semua negara menyadari itu.

Hanya saja, bangsa kita tidak suka tantangan, lebih suka hidup dalam harmoni, sehingga menghindari risiko konflik dari perpindahan itu," kata Nurhuda saat dihubungi, Jumat (30/3). Menurutnya, sudah seharusnya pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan agar Indonesia tidak mengalami krisi energi,

"Kebergantungan pada energi fosil menyebabkan bangsa Indonesia tersandera untuk mengembangkan potensi yang ada. Selain itu, pemerintah kita memang sering kurang konsisten pada roadmap EBT yang sudah dicanangkan sendiri, dari dulu selalu inkonsistensi yang jadi masalah," pungkas dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top