Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi - Kebijakan Arab Saudi Mengembangkan Tenaga Surya Patut Dicontoh

Antisipasi Krisis Energi, Pacu Pengembangan EBT

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja
A   A   A   Pengaturan Font

>>Negara lain sudah lebih maju melakukan pengembangan energi baru dan terbarukan.

>> Indonesia dinilai terjebak pada pengembangan energi kotor.

JAKARTA - Pemerintah mesti segera menunjukkan sikap mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) agar Indonesia terhindar dari krisis yang disebabkan berkurangnya energi fosil. Jika tidak, Indonesia akan tertinggal dalam pengembangan energi terbarukan dan terancam menjadi bangsa yang selalu bergantung dari bangsa lain.

Direktur Energi Watch, Mamit Setiawan, mengatakan negara-negara lain sudah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. "Tapi, kebijakan negara kita justru mencemaskan. Sudah jelas cadangan energi fosil kita mau habis, tapi PLN justru jor-joran membangun pembangkit batu baru demi mengejar target 35 ribu megawatt.

Akibatnya, kita terjebak pada energi kotor. Padahal, tren dunia sudah lama beralih ke energi bersih," kata Mamit saat dihubungi, Minggu (1/4). Menurut Mamit, tidak seriusnya pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan terlihat dari target bauran yang telah ditentukan.

"Terkesan sudah mencapai target, tapi pada kenyataannya masih tetap terbelenggu pada minyak bumi dan batu bara. Inilah sebab, ketika dollar melonjak, pemerintah tampak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku PLN yang kebanyakan batu bara dan minyak," paparnya.

Dijelaskan Mamit, jika pemerintah mengacu kepada negara lain, seperti di Eropa, Tiongkok, dan Arab Saudi, sudah seharusnya memberi insentif kepada pengembangan energi baru dan terbarukan. "Seharusnya pemerintah fokus pada pengembangan energi bersih demi menghindari krisis energi dan terciptanya ketahanan energi bangsa ini," tegasnya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top