Kamis, 23 Jan 2025, 15:22 WIB

Antisipasi Kepadatan Libur Panjang, ASDP dan Kemenhub Optimalkan Layanan Penyeberangan

Foto: Dok. Istimewa

JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kementerian Perhubungan mempersiapkan langkah antisipasi untuk mengelola kepadatan selama libur panjang Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Hari Raya Imlek yang berlangsung pada periode 24 Januari hingga 2 Februari 2025.

Upaya ini dilakukan guna memastikan kelancaran arus pergerakan penumpang dan kendaraan di lintasan strategis seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, menyampaikan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat selama libur panjang selalu berdampak pada tingginya aktivitas di sektor penyeberangan.

"Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan telah mengatur operasional angkutan penyeberangan di empat pelabuhan utama, yakni Ketapang, Gilimanuk, Merak, dan Bakauheni," kata Yani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/1).

Langkah ini mencakup pemberlakuan prioritas kendaraan tertentu serta pengaturan buffer zone untuk mengurangi antrean. Selain itu, pelabuhan alternatif seperti Ciwandan dan BBJ Bojonegara juga disiapkan untuk menampung kendaraan jika terjadi lonjakan volume.

Sementara itu, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa
untuk menjamin kelancaran, ASDP juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dalam penetapan jadwal operasional kapal selaku regulator.

"Untuk melayani lintasan tersibuk di Merak-Bakauheni, berdasarkan pengaturan dan penetapan dari KSOP selaku regulator disiapkan sekitar 28 - 32 unit kapal yang beroperasi selama 24 jam. Tentunya di saat peak akan dioperasikan kapal-kapal berukuran besar dengan kapasitas muatan lebih dari 300 kendaraan kecil," ujarnya.

Shelvy menambahkan bahwa fasilitas pendukung seperti Dermaga Bulusan di lintasan Ketapang juga telah disiapkan untuk menampung hingga 400 kendaraan kecil jika terjadi lonjakan. Sistem delaying dan buffer zone akan diterapkan di titik-titik strategis untuk memastikan kenyamanan pengguna jasa.

Sementara itu, di lintasan Merak-Bakauheni, pengaturan kendaraan dilakukan dengan mengalihkan kendaraan golongan besar ke pelabuhan alternatif jika kapasitas Pelabuhan Merak dan buffer zone di Indah Kiat mencapai batas tertentu. Hal serupa juga diterapkan di Ketapang-Gilimanuk, dengan pengaturan kendaraan barang golongan VII melalui lintasan alternatif Jangkar-Lembar.

Untuk mendukung kelancaran arus kendaraan dan penumpang, Shelvy mengimbau seluruh pengguna jasa untuk memanfaatkan layanan pembelian tiket daring melalui aplikasi Ferizy.

Tiket sudah dapat dibeli sejak H-60 keberangkatan dan diimbau agar pembelian dilakukan paling lambat H-1 sebelum jadwal keberangkatan. Pengguna jasa juga diingatkan untuk tiba sesuai jadwal di pelabuhan guna mendukung kelancaran dan pengalaman perjalanan yang aman serta nyaman.

Yani juga menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan akan terus memantau implementasi kebijakan operasional di lapangan melalui evaluasi berkala bersama pihak-pihak terkait, termasuk KSOP dan BPTD. Dengan langkah ini, diharapkan pergerakan penumpang dan kendaraan selama libur panjang dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan terkendali.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Mohammad Zaki Alatas

Tag Terkait:

Bagikan: