Antisipasi Cuaca Ekstrem, BNPB Meminta Masyarakat dan Pemda Siaga Bencana
Tangkapan layar - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam taklimat bencana yang dipantau secara daring dari Jakarta pada Senin (11/11/2024).
Foto: ANTARA/Prisca TrifernaJakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat dan pemerintah daerah melakukan kesiapsiagaan bencana akibat cuaca ekstrem untuk mengantisipasi jatuh korban.
Cuaca ekstrem menjadi penyebab kejadian bencana paling banyak terjadi pada periode 4-11 November 2024 dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat dan pemerintah daerah melakukan langkah kesiapsiagaan bencana.
"Jadi 70 persen dari kejadian bencana di minggu tanggal 4 sampai 11 November ini itu adalah kejadian cuaca ekstrem. Puting beliung, angin kencang dan seterusnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam taklimat bencana yang dipantau secara daring dari Jakarta pada Senin.
Selain bencana akibat cuaca ekstrem BNPB juga mencatat kejadian banjir, kekeringan dan tanah longsor pada periode tersebut, dengan total tercatat 34 kejadian bencana selama 4-11 November 2024.
Untuk korban meninggal dunia, dalam periode itu terdapat dua orang yang meninggal dunia di Kebumen, Jawa Tengah karena bencana longsor.
Dia menyebut kejadian tersebut secara tiba-tiba, sebagai salah satu dampak cuaca ekstrem di musim pancaroba.
"Jadi ini hampir merata dari Jawa Barat sampai Jawa Timur bahkan sampai ke daerah Banyuwangi. Jawa memang dalam satu minggu terakhir 4-11 November menjadi minggu cuaca ekstrem dan banjir," katanya.
Kondisi serupa juga terjadi di Sulawesi yang terdampak cuaca ekstrem secara signifikan.
Dia mengingatkan masyarakat saat musim pancaroba seperti saat ini untuk selalu memantau perkembangan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), demi mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk wilayah dengan potensi intensitas hujan yang tinggi.
Terkait dengan hal itu, dia juga meminta kepada pemerintah provinsi untuk lebih aktif dalam mengimplementasikan kesiapsiagaan bencana, termasuk memeriksa kondisi pohon-pohon serta baliho di ruang publik untuk menghindari pohon tumbang akibat angin kencang dan hujan deras.
- Baca Juga: Menag: Guru adalah Obor Penyinar Kegelapan
- Baca Juga: Pemilu Harus Tetap Langsung Dipilih Rakyat
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- IBW 2024, Ajang Eksplorasi Teknologi Blockchain Kembali Digelar
- Desa Energi Berdikari Pertamina di Indramayu Wujudkan Ketahanan Pangan dan Energi
- Genap 70 Tahun, Ini 5 Film Godzilla Kurang Terkenal yang Juga Perlu Ditonton
- Haris Azhar Temukan Data Dugaan Politisasi Hukum di Pilkada Banten
- Ini Rekomendasi Liburan Akhir Pekan di Jakarta, Ada Konser K-pop 2NE1