Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bisnis Keluarga

Antara Tradisi, Adopsi Teknologi, dan Transformasi

Foto : koran jakarta/ imantoko
A   A   A   Pengaturan Font

Leader of Bain's Digital Practice for APAC, Florian Hoppe menjelaskan, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia diprediksi akan bertambah hingga 180 juta orang pada 2022. Angka ini hampir setengah dari total 350 juta orang kelas menengah di Asia Tenggara.

Dengan potensi itu masyarakat kelas menengah diprediksi bisa menjadi penggerak ekonomi walaupun ada sejumlah tantangan yang harus ditangani pemerintah.

"Misalnya, soal infrastruktur logistik yang harus terus ditingkatkan dan memberikan akses kepada masyarakat terhadap sistem pembayaran nontunai yang lebih baik. Ini karena masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan layanan perbankan dan masih banyak yang menggunakan transaksi tunai," kata Hoppe.

Presiden Direktur dan CEO Havas Indonesia, Anwesh Bose, pada kesempatan yang sama mengatakan beberapa merek lokal saat ini mampu beradaptasi lebih cepat dibandingkan merek atau perusahaan luar negeri yang masuk ke Indonesia.

"Saya pergi ke Toraja hingga ke Pare-pare dan melihat masyarakat memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan bisnisnya. Ini berarti teknologi memberikan kesempatan yang sama bagi mereka yang memiliki ide-ide bagus," pungkas Anwesh.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top