Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bisnis Keluarga

Antara Tradisi, Adopsi Teknologi, dan Transformasi

Foto : koran jakarta/ imantoko
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam cakupan riset EIU, bisnis keluarga di Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan lebih tinggi terhadap kesiapan masa depan dibandingkan rata-rata negara lain di Asia Tenggara. "Bisnis keluarga Indonesia juga dinilai menjadi yang paling percaya diri pada kemampuan mereka untuk menyebarkan teknologi baru; mencetak 8,26 poin dibandingkan dengan rata-rata 7,91 poin (pada skala 10 poin, di mana skor 10 menunjukkan kepercayaan diri tertinggi) di banding negara-negara Asia Tenggara lainnya," katanya dalam media briefing bertajuk 'Tradisi, Teknologi, dan Transformasi dalam menjamin kesinambungan bisnis keluarga' di Jakarta, belum lama ini.

Secara keseluruhan, laporan tersebut menunjukan bahwa kemajuan bisnis milik keluarga cukup optimistis. Namun, temuan utamanya adalah tujuh dari sepuluh eksekutif mengakui bahwa perusahaan yang mereka kelola harus berubah agar berhasil mengatasi tantangan di tiga tahun ke depan.

Menurut Rachel, agar bisa terus memperkuat posisi mereka dalam ekonomi digital, para pemilik bisnis keluarga tak lagi hanya terus bergantung pada koneksi maupun kesetiaan pelanggan. "Bisnis keluarga dan usaha kecil menengah (UKM) perlu mempersenjatai diri pada masa depan dengan pengetahuan dan inovasi digital agar dapat bersaing di kancah internasional," imbuh Rachel.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director SAP Indonesia, Andreas Diantoro menambahkan transformasi digital saat ini telah menjadi keharusan untuk semua jenis bisnis, tak peduli ukuran ataupun area industrinya. Oleh karena itu, bisnis keluarga di Indonesia perlu untuk merangkul pergerakan digital guna meningkatkan inovasi dan daya saing.


Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top