Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
APBD-P 2018

Anies Diminta Tolak Dana Pokir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diminta untuk menolak usulan anggaran untuk pokok-pokok pikiran (pokir) dalam APBD-P 2018. Anggaran pokir disiapkan untuk membiayai kegiatan menampung aspirasi di masa reses anggota dewan.

"Ini tahun politik, sebentar lagi kampanye, tidak terkejut jika ada anggota dewan menginginkan anggaran pokir ada lagi. Mungkin saat mereka mau maju lagi, butuh sesuatu, dan dengan pokir, bisa menyelam sambil minum air," ujar politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andi Anggana, di Jakarta, Senin (3/9).

Diakuinya, sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta telah mengusulkan agar menghidupkan lagi anggaran pokir dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar). Padahal, ungkapnya, Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama telah menghapus pokir itu dan menggantinya dengan sistem lain. Sehingga, permintaan anggaran pokir di tahun politik ini patut dicurigai.

"Di era Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur sebelumnya, pokir-pokir itu diberangus, karena itu jadi medium para anggota dewan untuk bermain anggaran. Saat ini, di era berbeda, dan memasuki kampanye, muaranya pasti satu. Buat politisasi, dan mereka punya konstituen, makanya butuh logistik. Pemprov harus jeli dengan hal ini," kata politisi lulusan FISIP UIN Jakarta ini.

Apalagi, ungkapnya, besaran dana Pokir tidak jelas ukurannya sehingga sulit dipertanggungjawabkan. Dia menganggap, substansi penyerapan aspirasi dari Pokir tidak efektif. Menurutnya sudah ada mekanisme penyerapan aspirasi secara formal lewat Musrembang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top