Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Perhubungan

Angkutan Tol Laut Tunjukkan Tren Positif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Angkutan Tol Laut tetap menunjukkan kinerja positif selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2021 meskipun di tengah kondisi pandemi Covid-19. Muatan Tol Laut selama periode Nataru belum lama ini naik sebesar 13 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero), Masrul Khalimi merinci, sejak Angkutan Nataru dimulai pada 11 Desember 2020, pihaknya mengangkut 632 TEUs, naik 13 persen dari 562 TEUs pada periode sama 2019.

Sepanjang 2020, PT Pelni telah mengangkut 8.722 TEUs berbagai trayek Tol Laut, termasuk ke wilayah-wilayah tertinggal, terpencil, terdepan dan perbatasan atau 3TP.

"Pada momen Nataru 2020/ 2021 ini muatan naik karena banyaknya permintaan bahan-bahan sembako pada wilayah 3TP untuk menyambut Nataru 2020/2021. Muatan yang diangkut kebanyakan ini sembako, seperti beras, minyak goreng, gula dan tepung terigu. Selain itu ada juga produk industri seperti air mineral, minuman, makanan ringan hingga mie instan," kata Masrul dalam keterangan tertulis, kemarin.

Dia menambahkan hingga 30 Desember 2020, muatan Tol Laut naik sebesar 143 persen (yoy) menjadi 5.129 TEUs. Total muatan pada 2020 sebanyak 8.722 TEUs, dengan rincian 5.666 TEUs muatan berangkat dan 3.056 TEUs muatan balik.

Tumbuhkan Konektivitas

Pada momen Nataru tahun ini, kata Masrul, muatan berangkat tertinggi sebanyak 181 TEUs pada T-10 yakni KM Logistik Nusantara 6 dengan rute Tg. Perak - Tidore - Morotai - Galela - Buli - Maba - Weda - Tg. Perak. Rute T-10 ini memang menjadi rute andalan dan paling banyak muatannya dibandingkan rute-rute lainnya, disusul oleh rute T-15 yaitu KM Logistik Nusantara.

"Tol laut juga dimanfaatkan untuk muatan balik dari daerah 3TP menuju Pulau Jawa, hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan konektivitas arus muatan balik dan mengembangkan potensi yang ada di daerah 3TP. Biasanya untuk muatan balik itu hasil-hasil komoditas atau potensi yang ada di wilayah Timur, seperti balok kayu, kopra, buah kelapa, hasil laut, dan lain sebagainya," katanya.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro mengatakan pihaknya senantiasa mematuhi peraturan mengenai muatan kapal Tol Laut sesuai dengan Perpres 71/2015.

Muatan yang diperbolehkan diangkut dengan kapal Tol Laut terdiri atas kategori kebutuhan pokok hasil pertanian.

mza/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top