Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Anggaran Militer Taiwan Tahun Ini Fokus Hadapi Blokade Total Tiongkok

Foto : Aljazeera/Reuters/Kantor Kepresidenan Taiwan

Taiwan telah meluncurkan rencana meningkatkan anggaran pertahanan, beberapa minggu setelah Tiongkok menggelar latihan militer skala besar di dekat pulau itu pada Agustus 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

TAIPEI - Anggaran pertahanan Taiwan tahun ini akan difokuskan pada persiapan senjata dan peralatan untuk menghadapi "blokade total" Tiongkok, termasuk suku cadang pesawat F-16 dan pengisian senjata, kata militer Taiwan dalam sebuah laporan.

Tiongkok yang memandang Taiwan sebagai wilayah teritorialnya, menggelar latihan perang di sekitar pulau itu pada Agustus lalu, menenmbakkan rudal di atas Taipei, serta mendeklarasikan zona larangan terbang dan larangan berlayar dalam simulasi tentang bagaimana negara itu berusaha menghentikan perang dengan Taiwan.

Dalam sebuah laporan yang meminta persetujuan parlemen, yang salinannya dilihat Reuters pada Senin (13/3), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mulai meninjau cadangan bahan bakar strategis dan kemampuan perbaikannya tahun lalu, namun rinciannya tidak diberikan.

Dalam "antisipasi blokade total Selat Taiwan", anggaran tahun ini akan mencakup pengisian stok artileri dan roket, serta suku cadang pesawat F-16 "untuk memperkuat kontinuitas pertempuran", kata kementerian.

Dalam pembaruan penilaian ancamannya dari Tiongkok, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, militer Tiongkok telah melakukan operasi pasukan gabungan dengan tujuan mengendalikan titik-titik strategis dan menolak akses ke pasukan asing.

"Baru-baru ini, model latihan dan pelatihan militer Komunis telah disesuaikan dari satu jenis militer menjadi operasi gabungan pasukan darat, laut, udara, dan roket," katanya dalam laporan yang dikeluarkan menjelang rapat dengar pendapat Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng dengan anggota parlemen pada Rabu.

"Model ini mengadopsi pendekatan perang yang sebenarnya dan beralih dari pelatihan ke persiapan tempur."

Kantor Urusan Taiwan Pemerintah Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tiongkok tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan pada Senin bahwa Tiongkok harus memodernisasi militernya untuk menjadikannya "Tembok Besar Baja".

Xi juga mengatakan ketika datang ke Taiwan, Tiongkok harus menentang aktivitas pro-kemerdekaan dan pemisahan diri, serta campur tangan kekuatan eksternal.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan Tiongkok telah secara sistematis meningkatkan kekuatan tindakan "kesiapan tempur bersama" di sekitar Taiwan.

Komando Teater Timur militer Tiongkok tahun lalu mengirim lebih dari 1.700 pesawat ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, lebih dari dua kali lipat jumlah dari tahun sebelumnya dan menimbulkan "ancaman substansial" bagi pertahanan Taiwan, kata kementerian itu.

Tiongkok telah "menormalkan" zona larangan navigasi di sekitar Laut Bohai, Laut Kuning, dan Selat Taiwan, tambah kementerian tersebut.

Tiongkok berharap dapat mengasah kemampuannya untuk berperang ke dalam "rangkaian pulau kedua", yang mencakup wilayah dari Jepang hingga pulau-pulau Pasifik, untuk "mencekik dan mengendalikan" Selat Bashi, Selat Miyako, dan Selat Tsushima, katanya, tiga saluran air penting akses ke Laut Pasifik dan Laut Tiongkok Timur.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan Tiongkok juga terus menggunakan taktik "zona abu-abu" untuk menguji respons Taiwan, termasuk mengirim drone, balon udara, dan kapal penangkap ikan ke daerah yang dekat dengan Taiwan.

Kementerian Taiwan juga mengatakan akan memprioritaskan pendanaan dalam anggaran tahun ini untuk senjata utama buatan AS, termasuk rudal anti-pesawat Stinger, dan peluncur roket mobile M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS).


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top