Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Semenanjung Korea

Ancaman Korut Sudah Akut

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Ancaman program- program persenjataan Korea Utara (Korut) sudah akut sehingga harus dilawan. Apalagi, program tersebut telah memperlihatkan adanya kemajuan teknologi di dalamnya. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Jepang, Selasa (8/8).

"Dapat dibayangkan bahwa program senjata nuklir Korut telah memasuki level tingkat tinggi dan kemungkinan Korut telah mencapai miniaturisasi senjata nuklir dan sudah menguasai teknologi hulu ledak nuklir," demikian bunyi laporan buku putih pertahanan tahunan Kementerian Pertahanan Jepang, Selasa (8/8).

Laporan tersebut diterbitkan setelah pemerintah Korut menembakkan dua misil balistik antarbenua (ICBM) pada akhir bulan lalu dengan lintasan ke wilayah daratan pantai barat Jepang. Uji coba misil ICBM oleh Pyongyang terakhir kali memperlihatkan kemungkinan misil ICBM tersebut mampu menyentuh wilayah daratan benua Amerika.

Tumbuhnya ancaman keamanan ini dan terkait kemungkinan terjadinya serangan misil, telah mendesak pemerintah Jepang untuk menggelar latihan evakuasi. Ancaman Pyongyang ini, juga telah mendorong lonjakan permintaan bunker-bunker perlindungan antinuklir.

Dengan dilakukannya serangkaian uji coba misil oleh Korut, Itsunori Onodera, yang sekarang telah menjadi Menteri Pertahanan Jepang, pada Maret lalu mendesak Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, agar mempertimbangkan meningkatkan kemampuan Jepang untuk memukul markas- markas musuh. Jika hal ini disetujui oleh Abe, maka akan terjadi perubahan signifikan dalam tubuh pertahanan Jepang. Sejauh ini, Tokyo menghindari langkah-langkah yang bisa menimbulkan kontroversi.

"Misil Korut mewakili sebuah ancaman besar. Ini sama seperti sikap pemerintah Tiongkok yang terus-menerus mengancam atas sengketa wilayah Laut Tiongkok Timur dan Laut Tiongkok Selatan, yang telah menjadi kekhawatiran terbesar pemerintah Jepang," kata Onodera.

Desakan AS

Terkait senjata nuklir Korut, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, pada Selasa (8/8), mendesak pucuk pimpinan Thailand agar bertindak lebih banyak terhadap Korut. Pemerintah AS sangat yakin perusahaan- perusahaan papan atas Korut masih melakukan aktivitas bisnis di Thailand dan Washington DC sedang mencoba meminta Bangkok agar menutup aktivitas tersebut.

Sebelum melakukan pertemuan dengan Menlu Tillerson di sela-sela KTT Menteri Luar Negeri ASEAN, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menyatakan akan mendukung resolusi PBB terkait sanksisanksi baru terhadap Pyongyang. Sayang, Prayuth tidak menyebutkan secara rinci tindakan apa yang bakal dilakukan pihaknya terkait hal ini.

Pada bagian lain di Korea Selatan (Korsel), Presiden Moon Jae-in, menunjuk Kepala Angkatan Udara Korsel, Jeong Kyeong-doo, sebagai panglima militer Korsel. Saat ini, ketegangan di Semenanjung Korea meningkat, menyusul diterapkannya sanksi-sanksi internasional terhadap Pyongyang.

Panglima Militer Korsel selama ini didominasi oleh Angkatan Udara. Posisi ini sekarang duduki oleh Jenderal Angkatan Darat, Lee Sun-jin, yang akan segera pensiun setelah dua tahun menjabat jabatan ini.

Para ahli dan media-media setempat mewartakan penunjukkan Jeong, 57 tahun, merupakan sebuah upaya untuk mereformasi Angkatan Bersenjata Korsel, yang selama bertahun- tahun telah dipenuhi oleh skandal-skandal korupsi dan pelecehan terhadap prajurit. uci/Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top