Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Ampun! Tembus Rekor Suhu Makkah Nyaris 50 Derajat Celsius, Jemaah Bisa Nyaman Tetap Ibadah, Kok Bisa?

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Capai 49 derajat Celsius pada Minggu (15/4) dan 47 derajat Celsius pada Senin (16/4), suhu di kota suci Makkah.

Namun begitu, suhu mendekati 50 derajat Celsius, tak mengganggu jemaah umrah untuk melakukan Tawaf, yaitu dengan mengelilingi Ka'bah 7 kali putaran berlawanan arah jarum jam.

Kemudian, jemaah umrah juga tetap melaksanakan salat berjemaah di Mataf, merupakan nama area di sekeliling Ka'bah, yang tanpa atap.

Memperlihatkan tayangan kanal YouTube milik pengelola Dua Masjid Suci di @qurantvsa pada hari Senin (16/4) suhu tertinggi di sekitar Ka'bah terjadi sekitar pukul 13.00-15.00 WAS yang mencapai 47 derajat.

Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi belakangan memberikan peringatan adanya gelombang panas dengan suhu maksimal 46-49 derajat Celsius di kota suci Makkah pada Jumat hingga Senin (13-16 Mei 2022).

Meski suhu udara tinggi, tetap saja jemaah beribadah di sekeliling Ka'bah dengan kaki telanjang sesuai peraturan.

Beberapa jemaah memakai payung guna melindungi dari terik Matahari. Meski begitu, tak satu pun di antara mereka yang berjalan berjingkat karena menginjak lantai yang panas. Jemaah berjalan biasa-biasa saja. Kemudian beberapa di antaranya duduk-duduk sambil berdoa di lantai.

Udara memang panas, matahari yang seolah berda tepat di atas kepala pada jarak terdekat. Tetapi, lantai yang mereka injak tetap dingin atau sejuk. Itulah rahasianya mengapa suhu terik pada musim panas tidak mengganggu ibadah di sekitar Ka'bah.

Marmer Diambil dari Yunani

Banyak pertanyaan perihal kekaguman yang terjadi dari lantai yang tidak ikut panas. Lantai tidak ikut panas padahal suhu sedang panas-panasnya. Kemudian, banyak yang mengira bahwa terdapat pipa-pipa air di bawah lantai dan juga ada yang mengira terdapat AC di bawahnya.

Namun, dugaan tersebut dibantah oleh pengelola Dua Masjid Suci. Mengutip dari Al Arabiya, jawaban yang tepat lantai tetap dingin karena memakai marmer berkualitas yang memiliki harga mahal dan langka. Marmer tersebut dari jenis Thassos yang ditambang di Yunani.

Marmer tersebut dipilih setelah melewati beberapa penelitian. Marmer diboyong dari Yunani dalam ukuran besar lalu diolah di Arab Saudi untuk dipotong sesuai ukuran yang diperlukan. Ubin marmer yang diterapkan cukup tebal, hingga capai 5 cm.

Thassos memiliki kemampuan memantulkan sinar matahari dan tetap sejuk di musim panas dan sebaliknya. Dengan kondisi ini, jemaah pun nyaman beribadah.

Sejumlah ahli mengungkapkan marmer Thassos memberikan sifat termofisika yang unik karena komposisi dolomitnya. Tidak cuma komposisinya yang unggul, marmer Thassos juga mempunyai warna 'putih salju' yang cocok dengan kemurnian suci situs keagamaan Masjidil Haram.

Tak hanya di Masjidil Haram, marmer langka ini juga dipergunakan di Masjid Nabawi, masjid suci kedua yang terletak di Madinah.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top