Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Pertahanan

Amerika Serikat Setujui Penjualan Sistem Artileri Howitzer ke Taiwan

Foto : SAM YEH/AFP

OPERASIKAN HOWITZER I Tentara Taiwan mengoperasikan howitzer 240mm buatan AS selama latihan di pangkalan militer di Kepulauan Kinmen Taiwan, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyetujui potensi penjualan sistem artileri howitzer ke Taiwan dalam kesepakatan senilai 750 juta dollar AS, demikian Pentagon mengumumkan. Hal ini memicu kecaman dari Tiongkok.

Melansir Al Jazeera, persetujuan Departemen Luar Negeri AS yang diumumkan pada Rabu (4/8) menyusul penjualan senjata ke Taiwan tahun lalu, yang mencakup drone dan pertahanan rudal pantai untuk meningkatkan kemampuan pulau itu dan mencegah kemungkinan invasi dari Tiongkok.

Paket penjualan tersebut akan mencakup 40 sistem artileri howitzer self-propelled medium 155mm M109A6, 1.698 kit panduan presisi untuk amunisi, suku cadang, pelatihan, stasiun darat, dan upgrade untuk howitzer generasi Taiwan sebelumnya, Pentagon mengatakan.

Penjualan Senjata

Pemerintahan Joe Biden telah menyetujui penjualan senjata komersial langsung lainnya ke Taiwan sejak menjabat pada awal 2021, dan berusaha untuk lebih memperdalam hubungan dengan pulau itu, yang memicu kemarahan Tiongkok.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres AS tentang kemungkinan penjualan sistem artileri howitzer ke Taiwan pada Rabu. Seperti kebanyakan negara, AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Tapi, Undang-Undang 1979 mewajibkan Washington menyediakan Taipei dengan sarana untuk mempertahankan diri.

Meskipun mendapat persetujuan Departemen Luar Negeri AS, pemberitahuan Pentagon alias Departemen Pertahanan tersebut tidak menunjukkan sebuah kontrak telah ditandatangani atau negosiasi sudah selesai.

Pada Kamis (6/8), Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan "terima kasih yang tulus" kepada pemerintah AS. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan, sistem artileri howitzer akan membantu pasukan daratnya meningkatkan "kapasitas reaksi cepat dan dukungan tembakan".

Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan dukungan senjata AS yang berkelanjutan sebagai "dasar untuk menjaga stabilitas regional", seperti dikutip Al Jazeera.

Sementara itu, Beijing mengatakan "sangat menentang" penjualan tersebut dan telah mengajukan "pernyataan tegas" ke AS, menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top