Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Amendemen UUD 45 Sangat Jelas

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Sudah Jelas

Paling jauh, kontestasi memperebutkan kursi RI 1 hanya akan sampai pada poros ketiga. Itu pun jika mungkin. Demokrat, dengan 10,9 persen suara atau 61 kursi parlemen hasil Pemilihan Umum 2014, siap untuk itu jika ada tokoh yang dapat mencukupi ambang batas kursi parlemennya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Sjarifuddin Hasan, telah menampakkan sikap politik untuk menggandeng Jusuf Kalla (JK), wakil presiden saat ini, untuk membangun poros ketiga. Kehadiran JK dinilai dapat lebih mempermudah menggalang koalisi dan merangkul suara pemilih muslim. Ini mengingat beberapa posisinya yang cukup strategis di organisasi kemasyarakatan Islam.

Tapi, di sisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pun menempatkan JK dalam daftar teratas pendamping kandidat presiden mereka. Setidaknya itu yang dikatakan Wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah. Dilansir dari laporan utama sebuah media, kepada JK, Jokowi pun terang mengatakan, "Pak JK, don't change the winning team."

JK sebagai politikus senior tampak masih mengelola segala kemungkinan. Paling tidak, bagi JK ada tiga opsi. Pertama, dia dicalonkan lagi bersama Jokowi. Kedua, JK membentuk poros sendiri. Ketiga, seperti pernah juga dikatakannya, beristirahat dari panggung politik dan fokus mengurus keluarga sersta organisasi masyarakat. Tapi bagi opsi terakhir tersebut, JK menggari sbawahi , istirahat dari panggung politik masih ada kewajiban diatasnya , yaitu menjalankan tugas demi kepentingan bangsa dan negara.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top