Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Asian Games

Amellya Nur Sifa Sumbang Emas Keempat untuk Indonesia

Foto : KORAN JAKARTA/ONES/AND
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kontingen Indonesia kembali berhasil meraih medali emas di Asian Games 2022, Minggu (1/10). Di hari kedelapan penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara Asia itu, dua medali berhasil diraih dari cabang olahraga balap sepeda dari disiplin BMX (bicycle motocross).

Atlet balap sepeda BMX berusia 20 tahun, Amellya Nur Sifa yang berhasil mempersembahkan medali emas keempat untuk Indonesia. Dari nomor yang sama, Indonesia juga berhak dengan raihan medali perunggu.

Jasmine Azzahra Setyobudi, atlet berusia 19 tahun, finis ketiga dari perlombaan yang sama seperti Amellya.

"Balapan yang luar biasa, alhamdulillah, dengan rendah hati saya bisa finis di podium," tulis Jasmine Azzahra melalui akun media sosialnya. "Bukan tentang emas, perak, atau perunggu, tapi ini untuk Indonesia," sambungnya.

Tambahan dua medali tersebut sedikit membuat Indonesia mendapatkan angin segar setelah selama dua hari paceklik medali.

Di bawah Amellya, terdapat pembalap sepeda BMX tuan rumah Quanquan Gu yang meraih medali perak setelah mengumpulkan 6 poin dengan catatan 42,483 detik di heat pertama, 41,827 detik di heat kedua, dan 45.964 detik di heat ketiga. Gu berada di podium dua karena gagal lebih cepat dari Sifa pada Run 3.

Kemenangan Amelya semakin terasa manis karena rekannya Jasmine Azzahra Setyobudi memenangi medali perunggu, dengan catatan 45,244 detik pada heat pertama, 43,551 detik di heat kedua, dan 43,956 detik di heat ketiga.

Secara total Jasmine mengumpulkan empat poin, tiga, dan dua poin, untuk menempatkannya di posisi ketiga.

"Terus terang tadi memang sengit, antara Indonesia dan Tiongkok. Memang gap-nya lumayan jauh dari negara-negara lain, jadi posisi empat besar dikuasai pebalap Indonesia dan Tiongkok," kata pelatih timnas balap sepeda Dadang Haries saat dihubungi via telpon.

"Jadi, tadi waktu final kami harus benar-benar beradu strategi di mana kami harus menempatkan pebalap di posisi yang pas. Alhamdulillah strategi bisa berjalan, dan Tiongkok pun tidak bisa berkutik dengan strategi yang kita terapkan.

Angkat Besi

Dari cabang olahraga angkat besi, hingga Minggu malam, Indonesia masih belum berhasil menambah medali. Lifter Ricko Saputra yang berkompetisi di final kelas 61 kg putra finis di peringkat ketujuh. Ricko mencetak total angkatan 288 kg lewat snatch 128 kg dan clean and jerk 160kg.

Sebelumnya, lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah tak mampu bersaing di kelas 55 kg. Dia kalah setelah wakil Korea Utara Hyonghyong Kang memecahkan tiga rekor dunia untuk snatch, clean & jerk, dan total angkatan.

Cantika yang baru berkompetisi ketiga kalinya setelah naik ke kelas 55 kg dari 49 kg itu, mencatatkan angkatan snatch 85 kg setelah gagal di upaya ketiganya menambah beban menjadi 88kg, satu kg lebih berat dari catatan terbaiknya.

Kemudian dari clean & jerk, lifter 21 tahun itu tak meraih angka setelah tiga kali gagal mengangkat beban 100 kg yang ditargetkan. Sementara Hyongyong membuat kejutan dengan rekor 103 kg snatch, 130 kg clean & jerk, serta total angkatan 233 kg yang menjadi rekor dunia, Asia, serta Asian Games.

Kontingen Indonesia untuk sementara berada di peringkat kesepuluh klasemen medali Asian Games 2022 dengan empat emas, tiga medali perak, dan 11 medali perunggu. Tiongkok tetap kokoh di peringkat pertama dengan 117 emas, 71 perak dan 37 perunggu. Korea Selatan di posisi kedua dengan 30 emas 32 perak dan 57 perunggu disusul Jepang di urutan ketiga dengan 29 emas, 38 perak dan 39 perunggu.


Redaktur : andes
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top