![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Alternatif Antibiotik yang Efektif Berantas Bakteri Kolera
Peneliti mengembangkan antibiotik baru yang bisa memberantas terhadap serbuan bakteri patogen, seperti kolera.
Foto: ISTIMEWAAntibiotik adalah cara efektif untuk mengobati kontaminasi bakteri. Namun, penggunaan ekstensif zat antibiotik dalam pengobatan dan pertanian telah menghasilkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Pada 2014, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa manusia mendekati era pasca antibiotik dunia.
Yakni antibiotik tidak lagi efektif dan bahkan kontaminasi sesaat akan mengancam kehidupan. Saat ini sebuah penelitian mendorong penggabungan logam dan asam organik sebagai alternatif untuk antibiotik sedang dilakukan di Technion-Israel Institute of Technology. Temuan oleh tim yang dipimpin oleh Asisten Profesor Oded Lewinson baru-baru ini diterbitkan dalam Nature Scientific Reports .
Banyak alternatif antibiotik sudah diuji oleh peneliti di seluruh dunia. Dua di antaranya adalah penggunaan logam seperti perak, seng, dan tembaga (yang digunakan di Mesir kuno dan Yunani untuk mengobati infeksi dan pemurnian sumber air), dan penggunaan asam organik seperti asam makanan yang digunakan sebagai pengawet di industri makanan.
Dalam penelitian mereka, Lewinson dan timnya menggabungkan asam organik dan logam pada konsentrasi rendah, dan menemukan bahwa kombinasi tersebut sangat efektif dalam memberantas bakteri patogen seperti kolera, salmonella, dan pseudomonas, serta menghilangkan bakteri yang menyerang tanaman pertanian seperti Tomat, melon, dan apel.
"Menggabungkan kedua jenis zat ini jauh lebih efektif daripada menggunakannya masing-masing secara terpisah," kata Lewinson. "Disebut 'penghambatan sinergis', kombinasi ini memungkinkan penggunaan konsentrasi logam dan asam makanan yang sangat rendah untuk melestarikan makanan dan menyemprot tanaman.
"Dia menambahkan bahwa menurunkan konsentrasi zat tersebut memiliki implikasi positif yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
nik/berbagai sumber/E-6
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah BanjarmasinÂ
Berita Terkini
-
Psikolog: Kurangnya Informasi Baru Dapat Mengubah Persepsi Waktu pada Otak
-
Studi Terkini: Kecemasan Pengaruhi Kreativitas
-
BPA Galon Air Luruh Jika Terpanaskan Hingga Suhu 159 Derajat Celcius.
-
AI dan Meme Token Kuasai Pasar Kripto 2024
-
Kejar Ketertinggalan Kualitas Internet dari Negara-negara Tetangga dengan Percepat Lelang Frekuensi 5G