![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Alibaba Dapat Izin 'Listing'
Foto:- Baca Juga: Fokus Perkuat Stok Beras, Bulog Targetkan 3 Juta Ton Gabah
- Baca Juga: Herbalife Spectacular 2025
HONG KONG - Alibaba Group Holdings Ltd pada Rabu (13/11) dikabarkan telah mendapatkan izin dari Hong Kong Exchanges & Clearing (HKEC) untuk mencatatkan saham (listing). Melalui aksi korporasi ini, Alibaba bakal meraup dana segar sekitar 10 miliar hingga 15 miliar dollar AS, raihan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) terbesar sejak tahun 2010.
Manajemen Alibaba tidak segera menanggapi permintaan media untuk memberikan komentar terkait dengan listing sekunder tersebut. Padahal, aksi korporasi ini dinantikan oleh banyak investor lantaran menandakan kembalinya kepercayaan Hong Kong sebagai pusat keuangan di Asia.
Diketahui, pada tahun 2018, Hong Kong memperkenalkan aturan baru yang memungkinkan perusahaan teknologi melakukan listing sekunder. Alibaba sendiri sudah melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek New York pada 2014 dengan memperoleh dana IPO sebesar 25 miliar dollar AS.
Penawaran publik oleh raksasa e-commerce ini bakal menjadi hal penting bagi masa depan Hong Kong lantaran citra kota tersebut telah dirusak oleh panjangnya protes anti-pemerintah. IPO Alibaba juga terjadi pada saat hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang mulai cair, setelah sebelumnya sempat tegang akibat perang dagang yang menggoncang pasar keuangan global.
Alibaba sudah mempertimbangkan listing di Hong Kong selama musim panas lalu. Rencana itu ditunda karena protes pro-demokrasi yang mengguncang pusat keuangan itu. Namun demikian, book building atau pendaftaran saham Alibaba dijadwalkan berlangsung pada minggu terakhir bulan ini, tepatnya 25 November 2019.
Alibaba sebelumnya menyatakan akan memperluas basis pelanggan Tiongkok di luar pasar inti alias di kota-kota besar. Dengan kata lain, Alibaba ingin masuk ke daerah-derah kurang berkembang untuk memerangi perlambatan pertumbuhan penjualan ritel.
Namun, Alibaba juga memiliki sedikit pesaing dari negeri asalnya seperti Pinduoduo yang telah lebih dulu masuk ke pasar di wilayahwilayah kecil dengan diskon besar dan penawaran pembelian secara berkelompok.
Bank Investasi
Sementara itu, tiga instansi perbankan sudah ditunjuk Alibaba sebagai bank investasi. Mereka adalah Citigroup, JP Morgan, dan Morgan Stanley. Kesepakatan dipimpin oleh China International Capital Corporation (CICC) dan Credit Suiesse. Alibaba mampu mempertahankan reputasinya sebagai lokomotif e-commerce.
Pertumbuhan pendapatannya mencapai 40 persen, berdasarkan laporan pendapatan kuartalan terbarunya. Tren ini terjadi di tengah perlambatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok dan ketidakpastian yang sedang berlangsung akibat perang dagang dengan AS.
AFP/SB/AR-2
Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 5 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
Berita Terkini
-
Inafis Polri Identifikasi Korban Kecelakaan Speedboat di Kalimantan Utara
-
Bus Jatuh ke Jurang di Guatemala, 55 Orang Tewas
-
Presiden Prabowo Subianto Tinjau Program MBG di Bogor, Disambut Antusias Ratusan Murid
-
IHSG Selasa Pagi Dibuka Melemah 18,32 Poin
-
Kementerian PU Optimalkan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha