Kamis, 20 Mar 2025, 09:15 WIB

Alcaraz 'Tidak Mendukung' Gugatan yang Dimotori Djokovic

Juara Wimbledon, Carlos Alcaraz, menolak gugatan terhadap ATP Tour yang diajukan oleh serikat pemain tenis yang dipimpin Novak Djokovic. dengan menyatakan bahwa dia tidak mendukung langkah tersebut.

Foto: AFP

MIAMI GARDENS, AMERIKA SERIKAT - Juara Wimbledon, Carlos Alcaraz, menolak gugatan terhadap ATP Tour yang diajukan oleh serikat pemain tenis yang dipimpin Novak Djokovic. dengan menyatakan bahwa dia tidak mendukung langkah tersebut.

Petenis Spanyol peringkat tiga dunia itu, berbicara menjelang Miami Open, mengatakan bahwa dia tidak menerima pemberitahuan apa pun mengenai kasus hukum dari Professional Tennis Players' Association (PTPA) maupun pernyataan keras yang dikeluarkan pada hari Selasa.

“Sejujurnya, ini mengejutkan saya karena tidak ada yang memberi tahu saya apa pun tentang itu, jadi saya baru mengetahuinya kemarin saat melihat di media sosial,” ujar Alcaraz, Kamis (20/3).

Gugatan PTPA mengutip pernyataan Alcaraz dari konferensi pers di mana dia mengkritik jadwal tur, tetapi Alcaraz mengatakan dia tidak mengetahui keputusan tersebut.

“Saya melihat ada beberapa pernyataan yang mereka masukkan dari apa yang saya katakan di konferensi pers, tetapi saya tidak mengetahuinya. Saya tidak mendukung surat itu, saya tidak mendukungnya, karena, seperti yang saya katakan, saya tidak tahu apa-apa tentang itu,” tambahnya.

Alcaraz mengatakan bahwa dia memiliki pandangan campuran tentang sifat keluhan tersebut, yang merupakan kritik luas terhadap cara ATP dan WTA Tour mengelola olahraga tenis.

“Ada beberapa hal yang saya setujui, ada hal lain yang tidak saya setujui, tetapi hal utama di sini adalah saya tidak mendukung itu, jadi itu saja,” ujarnya.

PTPA didirikan oleh Djokovic dan petenis Kanada, Vasek Pospisil, pada 2020. Sekitar 20 pemain disebutkan sebagai bagian dari setidaknya salah satu tuntutan hukum.

“Gugatan ini mengungkap penyalahgunaan sistemik, praktik anti-kompetitif, dan pengabaian mencolok terhadap kesejahteraan pemain yang telah berlangsung selama beberapa dekade,” kata pernyataan PTPA.

“ATP, WTA, ITF, dan ITIA beroperasi sebagai kartel dengan menerapkan sejumlah pembatasan anti-kompetitif yang drakonian serta praktik-praktik penyalahgunaan yang saling berkaitan.”

ATP dan WTA, bersama dengan Federasi Tenis Internasional (ITF) dan badan integritas tenis ITIA, semuanya membela diri terhadap klaim tersebut dan menolak tuduhan tersebut.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: