Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pakan

Akurasi Data Jagung Penting Bagi Industri Ternak

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta- Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman memperingatkan data akurat produksi jagung di dalam negeri menjadi hal penting untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di berbagai daerah.

"Jika data pangan tidak dapat diandalkan, dikhawatirkan Indonesia impor pangan terlalu banyak atau terlalu sedikit," kata Assyifa Szami Ilman di Jakarta, Senin (13/5).

Ilman mengingatkan jagung berperan penting untuk biaya produksi industri peternakan unggas karena perannya sebagai pakan. Dia juga menegaskan, bila jagung yang ada di pasaran tidak mencukupi dan tidak sesuai kondisi yang diharapkan industri, tentunya harga pakan akan semakin mahal, sehingga berimbas pada naiknya harga daging ayam dan telur.

"Biaya pakan berkontribusi pada 50-60 persen dari seluruh biaya produksi yang ada di industri peternakan unggas, sehingga data jagung penting untuk diukur lebih akurat agar menghasilkan angka yang tepat untuk perumusan kebijakan," ujarnya.

Sebelumnya, seusai menerima kunjungan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (8/5), Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku Argentina mengajukan penawaran jagung pakan, mengingat Indonesia mengimpor cukup besar komoditas tersebut.

Namun, Mentan menolak impor jagung tersebut karena kini Indonesia telah mampu mewujudkan swasembada, bahkan ekspor jagung.

"Yang diminta spesifik adalah jagung, tetapi kami katakan memang dulu kami impor dari mereka. Kami katakan kami sudah swasembada, bahkan ekspor jagung sehingga mereka menerima dan cukup kaget," kata Amran Sulaiman.

Benahi Tata Kelola

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) meminta semua pihak membenahi tata kelola jagung pasca panen untuk menghindari masalah kelebihan pasokan atau oversupply di pasar yang memicu kejatuhan harga. Apalagi, dalam beberapa waktu ke depan digelar panen raya di beberapa sentra produksi.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Gatot Irianto meminta seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk terus memaksimalkan mesin pengering atau dryer bantuan pemerintah sehingga jagung hasil panen dapat disimpan 2-3 bulan ke depan. Menurut Gatot, jika petani melakukan pengeringan jagung saat panen raya, maka pasokan jagung di pasar tidak oversupply, sehingga harga tidak akan jatuh.

Gatot juga meminta managemen pascapanen dan pengolahan hasil juga perlu direspons Bulog. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top