Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Emas Jatuh Gara-gara Dolar AS Naik Akibat Kenaikan Suku Bunga The Fed

Foto : ANTARA/Galih Pradipta

Karyawan menunjukkan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

CHICAGO - Emas tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (18/5) atau Kamis pagi WIB, tertekan penguatan dolar setelah mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari dua bulan, karena Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memberikan nada yang lebihhawkish(rejim suku bunga tinggi) ketika bank sentral berupaya untuk mengendalikan lonjakan inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot tiga dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 1.815,90 dolar AS per ounce, menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut.

Emas berjangka terdongkrak 4,9 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.818,90 dolar AS pada Selasa (17/5), setelah menguat 5,8 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.814,00 dolar AS pada Senin (16/5), dan jatuh 16,4 dolar AS atau 0,9 persen menjadi 1.808,20 dolar AS pada Jumat (13/5).

Indeks dolar, yang mengukurgreenbackterhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,43 persen menjadi 103,8100.

"Kami telah melihat sedikit gerakan korektif padagreenbackyang telah mengurangi beberapa tekanan pada logam kuning tetapi kami mungkin sudah melihat pengembalian itu," kata seorang analis.

Investor tampak bereaksi terhadap pernyataanhawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Berbicara di acara Wall Street Journal pada Selasa (17/5), Powell mengatakan Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga sampai ada "bukti yang jelas dan meyakinkan" bahwa inflasi akan turun.

Jika perlu, The Fed tidak akan ragu untuk mendorong suku bunga melewati "tingkat netral yang dipahami secara luas" untuk menurunkan inflasi, tambahnya. Tingkat netral adalah tingkat di mana kebijakan tidak mendorong atau memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Rabu (18/5) memperingatkan prospek ekonomi global yang "menantang, dan tidak pasti", karena harga pangan dan energi yang lebih tinggi dapat menekanoutput, pengeluaran, dan meningkatkan inflasi "di seluruh dunia."

Berbicara pada konferensi pers di Jerman, Yellen mengatakan Amerika Serikat "dalam banyak hal adalah posisi terbaik," mengingat pasar tenaga kerja dan ekonomi yang kuat dan pelepasan cadangan minyak strategis untuk membantu harga energi domestik dari meroket lebih tinggi.

Harga emas hampir lima persen lebih rendah sejauh bulan ini, dan 11,1 persen di bawah tertinggi 8 Maret di 2.040,1 dolar AS.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 20,6 sen atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 21,544 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 19,00 dolar AS atau 2,01 persen, menjadi ditutup pada 924,40 dolar AS per ounce.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top