![Aksi Teror Dipengaruhi Agama](https://koran-jakarta.com/images/article/aksi-teror-dipengaruhi-agama-211025223933.jpg)
Aksi Teror Dipengaruhi Agama
![Aksi Teror Dipengaruhi Agama](https://koran-jakarta.com/images/article/aksi-teror-dipengaruhi-agama-211025223933.jpg)
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono
Kelompok itulah yang dikategorikan sebagai kaum radikalis. Menurut Hamli, kaum radikal akan menyuburkan sikap intoleran, anti-Pancasila, anti-NKRI, dan berujung menyebabkan disintegrasi bangsa. Setelahnya, ideologi agama yang mereka anut secara ekstrem akan disertai pula dengan beragam perbuatan yang menggunakan ancaman kekerasan hingga mengarah pada terorisme.
"Kalau ada orang yang mengatakan nasionalisme itu tidak benar, nasionalisme tidak berhadap-hadapan dengan agama, ini sudah bisa dimasukkan kategori radikal," ucap Hamli.
Lebih jauh Hamli menyarankan para Purnapaskibraka dan generasi muda secara umum yang menemukan kelompok radikal itu harus melawan. Tinggalkan mereka. Dia menegaskan bahwa yang harus selalu diingat, Indonesia memang bukan negara agama,melainkan negara yang beragama.
"Silakan apa pun agama Anda. Anda harus beragama. Namun, tetap harus bernasionalisme," tegas Hamli. Ditambahkan, selain 45,5 persen motif berupa ideologi agama, ada beberapa motif lain yang mendorong seseorang melakukan aksi teror. Di antaranya, 20 persen pengaruh solidaritas komunal. Kemudian, 12,7 persen memiliki mentalitas massa. Lalu, 10,9 persen ingin membalas dendam. Berikutnya, 9,1 persen situasional dan 1,8 persen separatisme.
Sikap Toleran
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya