Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penerimaan Mahasiswa Baru | Pendaftaran SNMPTN Dimulai 4 Februari

Akreditasi Sekolah Diusulkan Tak Jadi Syarat SNMPTN

Foto : ISTIMEWA

Muhadjir Effendy, Mendikbud.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengusulkan akreditasi sekolah tidak digunakan atau menjadi syarat dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penggunaan akreditasi sekolah menimbulkan persaingan tidak sehat, apalagi SNMPTN merupakan prestasi individu siswa, bukan sekolah.

"Dalam konteks ini, rapor siswa menjadi satu-satunya rujukan untuk menerima siswa lewat jalur SNMPTN. Nanti ada pemeringkatan rapor. Nilai rapor merupakan prestasi individual, bukan prestasi sekolah," kata Mendikbud, Muhadjir Effendy, di Jakarta, Kamis (31/1).

Saat ini, kata Muhadjir, usulan penghapusan akreditasi untuk SNMPTN tersebut sudah masuk dalam beberapa agenda yang dibicarakan tim Kemdikbud dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

"Sudah saya minta, mudah-mudahan segera ditindaklanjuti, tidak ada lagi nanti akreditasi sekolah A, B, atau C untuk SNMPTN. Yang ada hanya akreditasi dan non-akreditasi," jelasnya.

Menurut Muhadjir, dengan adanya syarat akreditasi dan akreditasi, diharapkan sekolah-sekolah yang belum terakreditasi segera melakukan pembenahan atau lebih fokus mengurus akreditasi.

Lebih lanjut, Mendikbud mengatakan nantinya akan ada aturan tenggat waktu untuk sekolah yang belum terakreditasi.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud menyatakan semua anak-anak warga negara Indonesia (WNI) berhak mendapatkan pendidikan."Pendidikan merupakan hak dasar semua orang dan semua anak Indonesia punya hak pendidikan yang sama sehingga pemerintah Indonesia harus memberikan itu kepada semua anak Indonesia meskipun berada di luar negeri," katanya.

Sekretaris Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Joni Permana, mengatakan pelaksanaan SNMPTN 2019 masih berbasis pada akreditasi sekolah. "Pola SNMPTN tetap berbasis kepada akreditasi, itu konsekuensi logis dari capaian kualitas masing-masing sekolah," katanya.

Dia menerangkan, sekolah yang terakreditasi A boleh mendaftarkan 40 persen siswa terbaiknya melalui SNMPTN. Lalu, sekolah yang terakreditasi B boleh mendaftarkan 30 persen siswa terbaiknya, dan sekolah terakreditasi C hanya bisa mendaftarkan 5 persen siswa terbaiknya pada SNMPTN tahun 2019.

Finalisasi Data

Sementara itu, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Ravik Karsisi, menyatakan hingga 30 Januari sudah ada 14.888 sekolah yang melakukan finalisasi data untuk Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sumber data utama untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Jumlah ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 10.152 sekolah.

Jumlah sekolah yang sudah mengisi data PDSS tercatat sebanyak 18.206 sekolah, dan jumlah murid yang sudah melakukan verifikasi data sebanyak 995.781 siswa.

Ravik meminta murid-murid sekolah menengah atas menunggu hasil pemeringkatan sistem LTMPT sampai tanggal 3 Februari 2019.

"Bagi siswa yang telah masuk ke dalam pemeringkatan diharapkan segera mendaftar SNMPTN mulai tanggal 4 Februari 2019. Jangan mendaftar di waktu-waktu akhir pendaftaran untuk menghindari penumpukan pendaftar karena lalu lintas data yang tinggi," tambah dia. ruf/eko/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top