Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akhir Tragis Karier Bolt

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai seorang bintang besar di cabang atletik, Bolt bertekad ajang ini untuk menjadi perpisahan yang mengesankan dan tidak akan berakhir dengan dia berada di kursi roda. Bolt yang merupakan manusia tercepat sepanjang masa, dikelilingi oleh tiga rekannya yang khawatir, Omar McLeod, Julian Forte, dan Yohan Blake. Dia kemudian bangkit untuk berdiri dengan hati-hati dan terpincang-pincang.

Hasil resmi mencatat bahwa Jamaika tidak finis, tapi Bolt telah benar-benar bertekad untuk memastikan dia menyelesaikan perlombaan terakhir setelah karier yang tiada tanding. Bolt memenangkan 19 medali emas kejuaraan utama.

Bolt meminta maaf pada rekan setimnya yang karena dia merasa telah mengecewakan mereka. "Dia terus meminta maaf kepada kami, tapi kami mengatakan kepadanya bahwa tidak perlu meminta maaf," ujar Forte. "Cedera adalah bagian dari olah raga," sambungnya.

McLeod menambahkan: "Itu baru saja terjadi -nama Usain Bolt akan terus selalu hidup."

Justin Gatlin, pelari asal Amerika Serikat, pemenang nomor paling bergengsi 100 meter yang mengalahkan Bolt yang finis di posisi ketiga dalam lomba individu terakhirnya Sabtu lalu, memberikan penghormatan kepada saingannya tersebut. "Saya pikir ada unsur-unsur (yang menyebabkan cedera), saya menyesalkan dia mengalami cedera ini, dia masih yang terbaik di dunia," ujar Gatlin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top