Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Timur Tengah

Akhemeniyah, Kekaisaran Multikultur di Iran Kuno

Foto : afp/ Sarah LAI
A   A   A   Pengaturan Font

Pada 552 SM, Cyrus telah membentuk suku-suku Persia menjadi sebuah federasi dan memulai serangkaian pemberontakan. Ketika pertikaian yang tak terelakkan dengan kakeknya terjadi pada tahun 550 SM, bangsa Media memberontak dan bergabung dengan Cyrus untuk bergerak ke Ecbatana.

Cyrus mengambil gelar Shah Persia dan membangun ibu kota di lokasi kemenangannya, yang ia sebut Pasargadae, menurut nama sukunya. Namun, memenangkan bangsa Media telah membuat Cyrus memiliki kerajaan yang samar-samar dan luas, terdiri dari berbagai bangsa yang tak terhitung jumlahnya.

Setelah pertempuran sengit di dekat Sungai Halys pada suatu musim gugur, Raja Croesus (560-546 SM) kembali ke Sardis, berharap untuk melanjutkan pertempuran di musim semi sesuai kebiasaan. Namun Cyrus mengikutinya pulang dan merebut Sardis, ibu kota Lydia dan kota terkaya di Ionia. Satu abad sebelumnya, Lydia telah mencetak koin pertama, menjadikan Ionia sebagai pusat perdagangan. Namun semua ini jatuh ke tangan Cyrus.

Adapun Croesus sendiri, tampaknya Cyrus mungkin telah menyelamatkan nyawanya, sekali lagi bertentangan dengan semua preseden. Cyrus mempunyai reputasi dalam menyelamatkan penguasa yang ditaklukkan sehingga ia dapat meminta nasihat mereka tentang cara terbaik untuk mengatur wilayah mereka. Sulit untuk mengetahui seberapa besar reputasi ini diperlukan, tetapi sebelum Cyrus, tidak ada seorang pun yang menginginkannya karena itu akan menjadi tanda kelemahan.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top