Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Petch Osathanugrah, CEO Osotspa Co Ltd

Ahli Strategi Bisnis Keluarga

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

"Kami sedang mempersiapkan listing untuk waktu yang lama. Ini membutuhkan waktu. Ada banyak yang harus dilakukan, dalam mengubah perusahaan tua milik keluarga ini menjadi perusahaan publik modern. Kami melakukan banyak restrukturisasi, yang masih berlangsung," terangnya.

Petch menghentikan produksi lebih dari 1.000 produk, termasuk lebih dari empat per lima dalam lini perawatan pribadi, dan memberhentikan 1.000 karyawan, yang merupakan seperempat tenaga kerja Osotspa. Langkah efesiensi itu menelan dampak, pendapatan perusahaan jatuh hampir seperempat pada 2017 dan 1,5 persen pada tahun lalu. Namun, langkah Osotspa memangkas biaya produksi lebih dari seperempat dalam dua tahun, telah membantu meningkatkan margin laba bersih menjadi 12 persen dari 8,5 persen.

Investor menyambut langkahnya. Saham baru Osotspa berakhir dengan harga di atas kisaran penawaran, dan melonjak 20 persen pada hari pertama di perdagangkan di Bursa Efek Bangkok. Sejak listing, harga saham Osotspa telah naik 25 persen.

Petch berencana menggunakan uang yang dihimpun untuk mendanai ekspansi, terutama di negara-negara tetangga seperti Kamboja, Laos dan Myanmar, di mana banyak minuman energi dan produk kesehatannya sudah menjadi pemimpin pasar. Dari 10 pabrik di Thailand, Osotspa mengekspor produknya ke negara-negara itu, dan 22 negara lain. Petch juga mengeksplorasi peluang ekspansi ke Tiongkok dan Vietnam.

Sekitar 20 persen dari dana dari pasar modal atau Initial Public Offering (IPO) dialokasikan untuk membangun pabrik luar negeri pertamanya, di Yangon, yang dijadwalkan berproduksi M-150 dan minuman Osotspa lainnya untuk pasar Myanmar pada akhir tahun. Sedangkan produk Shark telah mendominasi pasar negara itu, dengan pangsa 38 persen.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top