Agar Ekonomi Kompetitif, Industri Harus Lebih Efisien
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko SA Cahyanto dalam acara media briefing The 1 Meeting Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20 secara virtual, Jakarta, Jumat (25/3).
"Mulai 2019-2021 nilai investasi sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya meninkat 90,7 persen dari 61,6 trilliun rupiah menjadi 117,5 trilluiun rupiah. Itu sesuai arahan Presiden,"paparnya.
Dia menyebut peta peluang proyek investasi tahun 2020 dan 2021 ada 47 proyek dengan nilai investasi indikatif sebesar 155,12 trilliun rupiah yang tersebar di 33 provinsi. Ke-47 proyek itu diharapkan memberi dampak langsung terhadap pencapaian 17 Sustainable Development Goals (SDGs).
Tahun ini arahan Presiden memberika targetkan ke kami agar realisasi investasi bisa mencapai 1.200 trlliun rupiah tahun 2022. BKPM mendorong investasi melalui sektor sektor prioritas yang memliliki nilai tambah Industri beroritenasi ekspor, energi khususnya baru dan terbarukan, infrastruktur, pertambangan yang menciptakan nilai tambah," pungkasnya.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya