Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Ada Risiko pada Penggunaan Vaksin Sinovac di Singapura

Foto : ISTIMEWA

Kenneth Mak Direktur Layanan Medis Kementerian Kesehatan Singapura

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Direktur Layanan Medis Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura, Kenneth Mak, pada Jumat (18/6) mengatakan, ada risiko signifikan dari "terobosan"vaksin Sinovac atau CoronaVac. Hal itu dengan bukti internasional menunjukkan bahwa banyak orang yang meminumnya kemudian terinfeksi Covid- 19.

Berbicara kepada wartawan pada taklimat media virtual oleh gugus tugas multi-kementerian tentang virus korona, Kenneth Mak mengatakan Singapura telah mengamati pengalaman negara-negara seperti Indonesia, yang telah memvaksinasi "proporsi yang lebih besar" dari populasi menggunakan CoronaVac.

Menyinggung laporan terbaru lebih dari 350 dokter dan tenaga medis di Indonesia terinfeksi Covid-19 meskipun telah divaksinasi dengan CoronaVac, Associate Professor Mak mencatat, hal itu bukan masalah yang terkait dengan Pfizer. Ini sebenarnya masalah yang terkait dengan vaksin Sinovac, dan di negara-negara lain, mereka sekarang mulai memikirkan penguatan vaksinasi, bahkan enam bulan setelah vaksinasi awal untuk beberapa vaksin ini juga.

"Jadi itu memberi kesan bahwa kemanjuran vaksin yang berbeda akan sangat bervariasi," kata Mak, menekankan bahwa Singapura memiliki "kepercayaan besar" pada vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang sejauh ini lebih dari 4,7 juta dosis telah digunakan di negara tersebut.

Mendapat Lisensi

Mak menanggapi pertanyaan apakah Singapura bermaksud untuk memperkenalkan vaksin Sinovac ke dalam program vaksinasi nasionalnya. Pada Rabu, 24 institusi layanan kesehatan mendapat lisensi dari Kementerian Kesehatan (Depkes) untuk memberikan vaksin Sinovackepada mereka yang ingin menggunakannya. Ke-24 institusi tersebut dipilih berdasarkan Undang-Undang Rumah Sakit Swasta dan Klinik Medis (PHMCA) untuk menjadi penyedia berlisensi di bawah Rute Akses Khusus (SAR).

Menurut laporan media lokal, sejumlah lembaga yang disetujui telah melihat antrean panjang warga yang di tempat mereka, dengan beberapa mengatakan saluran telepon mereka berdering tanpa henti dalam beberapa hari terakhir.

Sinovac tetap tidak terdaftar dan tidak diizinkan oleh Health Sciences Authority (HSA), dan hanya disediakan di bawah kerangka kerja SAR. Dengan demikian, tidak akan tercakup dalam Program Bantuan Keuangan Cedera Vaksin (VIFAP) yang dimaksudkan untuk program vaksinasi nasional. Mak mencatat bahwa masih ada beberapa "data luar biasa" tentang vaksin yang belum diberikan Sinovac ke HSA, sebagai syarat untuk memberikan "jaminan lengkap" tentang profil kualitas dan keamanannya.

"Kami berharap, jika data tersedia untuk kami, maka untuk memulai proses evaluasi ini, tetapi sayangnya kami tidak dapat melakukannya," ujar dia. n SB/yahoo/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top