Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gubernur DKI Jakarta, Anies R Baswedan, soal Sidak Penggunaan Air Tanah

Ada 80 Gedung Akan Dirazia

Foto : Antara
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pengawasan ketat terhadap gedung tinggi di Jakarta. Pemprov menduga, gedung-gedung tinggi di sepanjang jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin melanggar ketentuan penggunaan air tanah secara masif.

Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal itu, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Gubernur DKI Jakarta, Anies R Baswedan, di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (12/3). Berikut petikannya.

Bagaimana rencana penertiban gedung-gedung tinggi yang menggunakan air tanah secara masif itu?

Tanggal 6 Februari 2018, saya mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 279 Tahun 2018. Kepgub ini membentuk tim pengawasan terpadu penyediaan sumur resapan dan instalasi pengolahan air limbah, serta pemanfaatan air tanah di bangunan gedung dan perumahan. Tim yang terdiri dari beberapa unsur di SKPD dan unsur eksternal ini, hari ini memulai turun ke lapangan.

Maksudnya turun ke lapangan itu bagaimana?

Mulai 12 -21 Maret ada 80 gedung tinggai di Jakarta akan dirazia. Setiap hari, lima tim yang masing masing tim terdiri dari 10 orang akan memastikan gedung tinggu sudah menaati semua aturan.

Apa tujuannya merazia gedung itu?

Kita ingin penegakan aturan di DKI bukan hanya pada mereka yang kecil dan lemah. Penegakan aturan juga pada mereka yang kuat dan besar, semua yang berada di lingkungan Pemprov DKI harus taat pada aturan.

Seringkali kita menyaksikan pedagang-pedagang yang berjualan di trotoar difoto, fotonya diedarkan. Mereka memang melanggar aturan karena kebutuhan. Di belakangnya, ada gedung tinggi. Gedung itu juga melanggar aturan karena menyedot air tanah tanpa mengikuti tata kelola governance yang baik. Mereka juga melanggar aturan. tapi kecendrungan kita adalah menegakan hukum pada mereka yang lemah dan melewatkan mereka yang besar.

Selain menertibkan gedung, sasaran apa yang ingin dicapai?

Yang menyebabkan tanah kita di Jakarta turun adalah karena sedotan air yang luar biasa banyak di tempat itu. Limbah yang terbuang tanpa dikelola. Karena itu, kita tidak akan menoleransi lagi. Tim ini akan bekerja melakukan razia dan pengawasan. Dan kita meminta seluruh pemilik dan pengelola gedung untuj taat dan kooperatif. karena timnya akan bekerja meminta informasi dan mengecek. Ada tempat-tempat yang kita tahu konsumsi dari PDAM itu relatif kecil dibandingkan dengan jumlah orang yang berada di tempat itu. Artinya, ada sumber air lain yang digunakan dan sumber air lain itu justru tidak ada izinnya, tak terawasi.

Setelah dirazia, apa tindakan selanjutnya?

Sesudah itu, kita meminta mereka melakukan perubahan, kita minta melakukan perbaikan, dan bila itu tidak jalan maka akan dilakukan penindakan. Nantinya akan merata, kita akan mulai dari sini terutama bangunan, gedung tinggi, karena gedung tinggi inilah yang sering memanfaatkan air dari sumur dalam dan juga pengelolaan limbahnya.

Apakah gedung pemerintahan juga akan diperiksa?

Ya. Termasuk gedung pemerintah dan Pemprov DKI Jakarta. Kita akan minta salah satu tim, periksa fasilitas kita di gedung balai kota. Jangan sampai meminta semuanya untuk penertiban, tapi kita sendiri tidak melakukan penertiban.

Termasuk istana negara?

Ya istana, kita akan sampaikan tapi fase ini, tahapannya Sudirman-MH Thamrin dulu. Semua yang ada di Jakarta akan diperiksa. Semuanya di Jakarta, apapun. Sekali lagi saya minta semua pengguna perhatikan gedung-gedung anda. Bila merasa belum sesuai prinsip sustainable development, tegur pemiliknya sebelum ditegur Pemprov DKI.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top