Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Menular I Dinkes DKI Terus Cari Kasus Sedini Mungkin

Ada 3 Kontak Pasien Cacar Monyet

Foto : ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti ketika diwawancarai awak media di Balai Kota Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menemukan tiga orang kontak erat yang sampai saat ini dalam kondisi baik. Mereka tidak mempunyai keluhan kesehatan.Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, Senin (22/8).

Dia mengatakan sebelum ditemukannya kasus pertama ini, pihaknya sudah pernah menerima laporan dan melakukan penyelidikan epidemiologi 11 terduga yang ditemukan sejak 20 Mei.

"Setelah melalui pemeriksaan laboratorium semua diketahui negatif cacar monyet. Hal ini sebagai bagian dari upaya menemukan kasus sedini mungkin, agar dapat dilakukan pemutusan rantai penularan segera," tandas Widyastuti.

Dia berkomitmen untuk terus melanjutkan tracing kontak erat penyakit cacar monyet atau monkeypox. Sebelumnya, pada tanggal 20 Agustus, Kementerian Kesehatan telah mengumumkan temuan kasus pertama terkonfirmasi cacar monyet Indonesia dalam diri seorang pasien laki-laki berusia 27.

Menurut Widyastuti, pasien tersebut mengalami keluhan kesehatan beberapa hari setelah kembali ke Indonesia dari luar negeri. Pasien tersebut melakukan perjalanan wisata ke beberapa negara Eropa Barat, mulai tanggal 8 Agustus. Widyastuti akan terus memantau perkembangan kondisi pasien dan seluruh kontak eratnya.

"Pasien cukup kooperatif dan terbuka dengan tim kami. Kondisi pasien juga sudah membaik," ucapnya. Sejak awal adanya sinyal peningkatan kasus cacar monyet di dunia, hingga ditetapkannya cacar monyet sebagai penyakit yang dapat menjadi darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh World Health Organization (WHO) sejak 23 Juli, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus mewaspadai ancaman penyakit ini.

Jalan yang ditempuh dengan terus meningkatkan surveilans cacar monyet melalui jejaring fasilitas kesehatan dan Organisasi Profesi Kesehatan di Jakarta. Gejala cacar monyet umumnya diawali dengan demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang ditemukan di leher, ketiak atau lipat paha.

Selain itu, gejala umum ini dapat disertai keluhan nyeri otot, sakit punggung, dan rasa lelah berkepanjangan.Setelah 1-3 hari sejak demam, gejala akan disusul dengan munculnya ruam pada kulit di beberapa bagian tubuh, berbentuk bintik merah seperti cacar, melepuh kecil berisi cairan bening atau berisi nanah yang kemudian menjadi keropeng dan rontok.

Jumlah Lesi (luka atau lenting gelembung berisi cairan di kulit) dapat sedikit maupun beberapa tersebar. Cacar monyet selain dapat menular melalui kontak langsung dari hewan yang sakit ke manusia, juga dapat ditularkan antarmanusia maupun melalui benda yang terkontaminasi oleh virus.

Kendati demikian, penularan cacar monyet antarmanusia tidaklah mudah. Penularan dari manusia ke manusia dapat melalui kontak erat dengan droplet, cairan tubuh atau kontak langsung kulit ke kulit yang terdapat ruam, termasuk melalui kontak seksual.

Di Jakarta

Sementara itu, menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, pasien cacar monyet pertama di Indonesia bertempat tinggal di sebuah indekos Jakart. "Atas kesepakatan bersama, domisilinya belum bisa disampaikan. Pokoknya dia di Jakarta, tinggal di kos-kosan, usianya 27, laki-laki, baru pulang dari Eropa Barat," kata Riza.

Meski demikian, Riza mengatakan bahwa jajaran Pemprov DKI Jakarta telah melakukan antisipasi penyebaran dengan memberi tahu warga sekitar tempat domisili pasien tersebut. "Warga sekitar sudah diberi tahu," ucap Riza. Dijelaskan, yang bersangkutan dipastikan memiliki gejala penyakit cacar monyet dan ada tiga orang yang kontak erat dengannya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top