A-29 Super Tucano, Pesawat Serang Canggih Milik Amerika Serikat
Foto: istimewaAngkatan Udara AS membutuhkan setidaknya sekitar 359 pesawat serang ringan A-29 yang akan dimasukkan ke dalam delapan skadron operasional dan tiga unit pelatihan terbang (FTU). Diketahui, pesawat serang ringan bermesin turboprop ini akan menggantikan peran pesawat tempur/serang bermesin jet. Pesawat serang ini digunakan dalam menghadapi lawan lemah tanpa dukungan pertahanan udara yang mumpuni.
A-29 memiliki kecepatan terbang yang rendah sehingga cocok digunakan sebagai pesawat serang darat, dukungan dari udara untuk pasukan darat, dan pemantau gerakan musuh. Bahkan biaya operasionalnya juga jauh lebih ekonomis dibanding pesawat bermesin jet. A-29 terus dilakukan pengembangan khususnya dalam kapasitas dan jenis persenjataan yang diusungnya. Tak hanya itu, oesawat juga telah mendapat perlindungan balistik tambahan di bagian sisi kokpit.
Pesawat ini memiliki senapan mesin kaliber 12,7 mm, A-29 Super Tucano, bom termasuk jenis bom pintar, tabung roket kaliber 70 mm, rudal udara ke udara AIM-9L Sidewinder, serta rudal udara ke darat AGM-65 Maverick.
Mesin ini juga mempunyai turboprop PT6A-68C buatan Pratt & Whitney Canada dengan kecepatan terbang maksimum mencapai 590 km/jam dan ketinggian terbang maksimum hingga 10.000 meter. Kemudian untuk jangkaian operasinya mencapai 1.330 km atau lama terbang kurang lebih 8 jam.
Sebagai informasi, pesawat A-29 ini memenangkan kompetisi OA-X sebelumnya. Dimana pesawat ini telah teruji (battle proven) di medan perang Afganistan. Angkatan Udara Afganistan sendiri mendapatkan hibah A-29 Super Tucano dari AU AS sebanyak 26 unit sejak 2016.
Dilaporkan, Amerika Serikat juga menambah donasi empat unit pesawat serang darat A-29 Super Tucano kepada Angkatan Udara Afganistan. Pesawat akan digunakan untuk mendukung Misi Dukungan Tegas (Resolute Support Mission) yang dipimpin oleh NATO.
Penyerahan empat pesawat A-29 kepada AU Afganistan (AAF) telah dilaksanakan di Kabul pada 17 September 2020. Kini di AU Afghanistan (AAF) terdapat A-29 yang merupakan pesawat serang darat dan dukungan udara dekat yang paling bertenaga dan terbang paling cepat.
Sejak 2016, AS mendonasikan 18 unit A-29 kepada AAF dan telah menambah enam unit lagi pada Februari 2017. A-29 atau EMB-314 merupakan pesawat turboprop serang ringan, intai, dan tempur yang dibuat oleh pabrik Embraer dari Brasil.
Keunggulan pesawat ini adalah dapat membawa beragam persenjataan termasuk amunisi-amunisi berpemandu. Pesawat ini memiliki biaya operasional yang rendah. Pesawat ini cocok untuk digunakan pada medan konflik dengan intensitas rendah. A-29 adalah pesawat yang mendapat sertifikasi tipe pesawat dari USAF. Lebih lanjut, pesawat ini telah digunakan oleh 15 angkatan udara di dunia termasuk oleh Angkatan Udara Indonesia (TNI AU).
Dilaporkan, 16 angkatan udara di seluruh dunia termasuk Afghanistan dan Lebanon telah memilih A-29 Super Tucano lantaran A-29 ini adalah pesawat turboprop serbaguna dan kuat dan dikenal dengan desainnya yang kokoh dan tahan lama, yang memungkinkannya untuk melakukan operasi dari landasan pacu yang tidak diperbaiki dan di pangkalan operasi depan di lingkungan yang keras dan medan yang berat.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Sindi B Natalia Panjaitan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 2 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 3 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Aneh Kenapa Bisa Terjadi, PT LIB Koordinasi dengan Komdis PSSI terkait Masalah 12 Pemain PSM
Berita Terkini
- Gunung Ibu Kembali Semburkan Abu Vulkanik
- Ayo Wujudkan Pesan Natal Ini: Paus Fransiskus Minta agar Perang di Ukraina Diakhiri
- Gara-gara Jamur, 17 Warga Kebon Kalapa Sukabumi Keracunan
- Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Tinggi Letusan 700 Meter
- Ini Alasannya Kenapa Semen Padang Optimistis Keluar dari Zona Degradasi Saat Hadapi Arema