Sebanyak 148 Kuda se-Indonesia Ikut Kejurnas Pacu Kuda di Bantul
Kejuaraan Nasional Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby di Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Minggu (28/7)
Foto: ANTARA/Hery SidikBANTUL - Sebanyak 148 ekor kuda dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024 yang diselenggarakan di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (28/7).
"Kejurnas Pacu Kuda ini diikuti 148 kuda dari seluruh Indonesia. Kerjunas seri 1 dibagi menjadi 18 race dengan dua kategori kelas," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Ketum Pordasi) Aryo Djojohadikusumo dalam konferensi pers disela kerjunas di Bantul, Ahad.
Dia mengatakan, dua kelas itu yaitu kelas non-kejurnas dan kelas kejurnas dengan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,2 miliar. Kegiatan ini digelar setelah pihaknya sukses menggelar kejuaraan pacuan kuda Piala Tiga Mahkota Seri 1 dan Pertiwi Cup pada April 2024.
Aryo mengatakan, kejuaraan digelar untuk mengedukasi masyarakat tentang pacuan kuda sebagai budaya dan olahraga, membangun ekosistem kejuaraan yang profesional, dan mengembangkan olahraga pacuan kuda di Indonesia menjadi prestisius dan modern.
"Kejuaraan nasional Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024 ini merupakan satu dari sekian agenda yang telah direncanakan untuk menjadikan pacuan kuda menjadi sumber kebanggaan nasional baru," katanya.
Dia juga mengatakan, ada 12 Pengprov Pordasi yang menjadi pesaing kuat pada kejurnas ini, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), DIY, Riau, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah.
"Kami berharap olahraga pacuan kuda di Indonesia dapat semakin berkembang dan siap menjadi tuan rumah kejuaraan tingkat internasional di kemudian hari," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Kejurnas Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby ini juga tidak lepas dari berbagai pihak seperti Pordasi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Bantul dan pihak terkait lainnya.
Berdasarkan data dari KONI, ajang pacuan berkuda di Indonesia berkembang pesat, terlihat dari antusiasme masyarakat dalam berbagai kejuaraan.
"Ini juga sejalan dengan data dari Dinas Pariwisata DIY yang menyatakan bahwa penyelenggaraan kejuaraan pacuan kuda dapat berdampak positif pada sektor ekonomi dan pariwisata," katanya. Ant
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Operasi Gabungan Berhasil Memberantas Seluruh Pusat Penipuan Telekomunikasi di Myanmar
- Bawaslu DKI: RT/RW Jangan Terlibat Politik Praktis di Pilkada Jakarta
- MUF GJAW 2024 Diharapkan Jadi Katalisator Pertumbuhan Industri Otomotif Nasional
- Ini Peyebabnya Kenapa Warga Diminta untuk Mewaspadai Penyakit Kulit dan Demam Berdarah
- Indonesia dan AS Sinergis untuk Membangun Pusat Komando di IKN