80% Pencemaran Laut dari Daratan
Kurangi Sampah - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar (kedua dari kanan) pada acara High Level Dialog on the Integrative Global Agenda to Protect the Marine Environment from Land-Based Activities, di Paviliun Indonesia, Katowice, Polandia, Rabu (12/12). Indonesia berinisiatif mengurangi sampah, khususnya yang berasal dari bahan plastik.
Aneka keunikan dan kekayaan sumber daya genetika di laut terancam tercemar. Sekitar 80 persen pencemaran laut berasal dari berbagai kegiatan di daratan.
JAKARTA - Lingkungan pesisir dan laut dengan kekayaan jenis serta keunikan sumber daya genetika yang sangat tinggi, menghadapi ancaman pencemaran dan kerusakan lingkungan. Ancaman itu bersumber sekitar 80 persen dari aktivitas di daratan menimbulkan masalah nutrient, air limbah, sampah laut, micro-plastics, dan emerging issues lain.
"Berbagai aktivitas di daratan tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan laut. Pada akhirnya telah menurunkan kualitas serta fungsi ekosistem laut," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Jumat (14/12).
Menurut Menteri Siti, Indonesia telah berinisiatif mengurangi sampah, khususnya yang berasal dari bahan plastik hingga 70 persen pada tahun 2025. Untuk itu, diluncurkan Rencana Aksi Nasional guna mengurangi limbah plastik melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh semua pemangku kepentingan.
"Indonesia juga melakukan inisiatif melalui komitmen 156 perusahaan besar untuk mengurangi sampah plastik," kata Menteri Siti Nurbaya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya