75 Persen Warteg Terancam Bangkrut Pada Bulan Agustus Ini
Semenjak sepinya pembeli, pedagang warteg saat ini lebih sering bersedekah kepada mereka yang membutuhkan daripada menjual. Meski tidak mendulang pendapatan, Mukroni masih sedikit bersyukur masakan yang sudah disiapkan tidak sia-sia.
"Mohon maaf, sekarang banyak yang minta-minta, yang datang ke warteg bukan para pelanggan, tetapi yang minta bantuan. Sekarang banyak orang minta-minta ke warteg, hampir setiap hari ada 8-10 orang," tuturnya.
"Ya kita bungkusin aja biarpun kita enggak punya duit. Kita punya makanan, daripada mubazir ya kita berikan aja kalau dia mau," pungkas pedagang warteg itu.
Keluhan terlontar oleh Komunitas Warung tegal Nusantara (Kowantara) yang sangat membebani pelaku usaha warteg.
Sementara, pemerintah sendiri melonggarkan aturan dengan memperbolehkan pengunjung makan di warteg maksimal 20 menit, kebijakan itu bukannya memberi angin segar tetapi justru dinilai makin merugikan.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya