Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ramah Lingkungan - Larang Mobil Berbahan Bakar Minyak

600 Ribu Buruh Jerman Berpotensi Kehilangan Pekerjaan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BERLIN - Lebih dari 600 ribu pekerja di Jerman berisiko kehilangan mata pencariannya pada 2030 jika pelarangan mobil-mobil berbahan bakar minyak (combustion engine), seperti bensin dan solar, untuk mengurangi 95 persen bebas CO2 diberlakukan.

Hal itu disampaikan oleh sebuah lembaga pemantau ekonomi, Ifo, dalam makalah yang dipublikasikan pada Selasa (18/7).

"Pengubahan penjualan kendaraan non-emisi ini bisa mengancam 436 ribu pekerjaan di bidang manufaktur kendaraan, dan sisanya berasal dari divisi lain yang terkait dengan industri ini seperti pihak diler atau pemasok," kata Ifo dalam makalah yang dipaparkan di hadapan asosiasi industri otomotif VDA.

VDA yang mewakili pembuat mobil, seperti Volkswagen, Daimler, dan BMW, saat ini sedang melakukan negosiasi dengan pemerintah terkait rencana pengurangan polusi yang dihasilkan oleh mesin kendaraan diesel yang telah usang dengan harapan bisa mencegah pelarangan total bagi kendaraan bermesin diesel di sejumlah kota di Jerman.

Banyak kota di Jerman, seperti Munchen dan Stuttgart, telah mempertimbangan langkah untuk melarang sejumlah kendaraan bermesin diesel karena banyak menimbulkan emisi yang memicu peningkatan penyakit gangguan saluran pernapasan.

Polusi yang dihasilkan mesin diesel telah jadi isu bahasan sensitif sejak terjadi skandal kecurangan hasil uji coba emisi VW terkuak pada September 2015.

"Ini merupakan hal penting agar kebijakan iklim bisa terus dilanjutkan secara lazim melalui penetapan proteksi terhadap tujuan-tujuan iklim tanpa mengharuskan penggunaan teknologi yang ada untuk menggapainya," kata Presiden Ifo, Clemens Fuest, dalam konferensi pers.

Terkait laporan Ifo ini, para anggota dewan perwakilan di pemerintahan federal Jerman yang mewakili daerah pabrikan pembuat mobil, akan segera menindaklanjuti kondisi itu dengan menggelar sebuah pertemuan pada 2 Agustus mendatang untuk mencari cara mencegah terjadinya polusi yang dihasilkan oleh mesin diesel tersebut.

Keputusan untuk melarang mobil-mobil berbahan bakar minyak seperti bensin dan solar itu telah disetujui oleh Bundesrat, yaitu dewan legislatif yang mewakili 16 negara di Jerman pada September 2016.

Jadi, pada 2030 hanya kendaraan non-emisi yang bisa dijual di sana. Artinya, pilihan jatuh kepada mobil listrik atau mobil berbahan bakar hidrogen.

Bundesrat telah meminta Komisi Uni Eropa agar melarang penjualan kendaraan baru yang didukung mesin pembakaran internal apakah itu bensin atau diesel mulai 2030.

Kendati belum diberlakukan, namun Jerman sudah melakukan upaya agar kendaraan yang dijual mulai saat ini berbahan bakar, gas, dan listrik. Bundesrat sebenarnya tidak ada kekuatan untuk memberi arahan kepada Uni Eropa, termasuk menuntut perubahan atas peraturan transportasi yang ada di wilayah itu.

Namun, sebagai negara besar dan kekuatan ekonomi Uni Eropa, keputusan Berlin mampu memberikan pengaruh besar terhadap Uni Eropa dan Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Eropa (UNECE).

Berikan Insentif

Bundesrat juga menyarankan Komisi Uni Eropa supaya memeriksa praktik perpajakan terbaru dan berfokus pada rangsangan kendaraan bebas emisi dengan meningkatkan insentif kepada produsen.

Keputusan Bundesrat seiring Perjanjian Paris, yaitu perjanjian PBB yang bertujuan memerangi masalah emisi gas rumah hijau dimulai 2020.

Justru, untuk memenuhi perjanjian tersebut, Jerman harus mencoba mengurangi polusi karbon dioksida (CO2) sebesar 95 persen pada tahun 2050. Penggunaan mobil ramah lingkungan harus digunakan jauh-jauh sebelumnya untuk memutus rantai kendaraan pembakaran internal.

Hingga saat ini, seruan ini masih belum mengikat secara hukum. Namun, jika sudah diterapkan, tentu industri otomotif akan masuk ke babak baru. Besar kemungkinan juga, seruan ini bisa menjadi pembunuh mobil berteknologi pembakaran internal. ils/Rtr/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top