54 Persen Pelajar di Luar Negeri Alami Kecemasan Terkait Keuangan
Foto ilustrasi tiga pelajar Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri. Menurut survei mereka merasa khawatir tidak mampu mengelola keuangan dengan baik ketika menjalankan studi.
"Bagi banyak pelajar, studi di luar negeri akan menjadi pengalaman pertama mereka dalam mengelola uang secara mandiri, yang dapat menimbulkan rasa tidak siap dan kecemasan selama masa transisi tersebut," tutur Wise.
Selain itu, 25 persen responden mengaku sering menemukan perbedaan antara anggaran yang direncanakan dan pengeluaran aktual. Perbedaan ini jauh lebih tinggi (67 persen) di kalangan pelajar yang sudah di luar negeri, menggarisbawahi tantangan pengelolaan keuangan di negara asing.
Menurut Wise, survei menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara ekspektasi para pelajar dan kenyataan dalam mengelola anggaran ketika studi di luar negeri. Di kalangan pelajar yang masih merencanakan studi di luar negeri, hanya 29 persen yang merasa mengatur anggaran di luar negeri adalah hal yang sulit.
Angka ini kemudian melonjak menjadi 53 persen di kalangan pelajar yang sedang studi di luar negeri. Mengelola pengeluaran harian (62 persen) muncul sebagai tantangan utama, diikuti oleh menabung (53 persen), menangani biaya tak terduga (40 persen), serta membayar sewa serta utilitas (22 persen).
"Temuan ini menunjukkan bahwa kebutuhan finansial saat studi di luar negeri seringkali lebih berat dari yang diperkirakan," lanjut Wise.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya