Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I DKI Terbanyak Penambahan Kasus Covid-19

44,9 Juta Warga Sudah Divaksin Dosis Penguat

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penduduk Indonesia yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau ketiga (booster) mencapai 44,9 juta orang, menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pada Kamis (26/5) pukul 12.00 WIB.

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, jumlah penduduk yang sudah mendapat vaksinasi penguat, pada Kamis siang, bertambah 244.516 orang dari hari sebelumnya sehingga menjadi total 44.901.397 orang.

Warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis kedua, pada Kamis siang, tercatat bertambah 88.476 orang dari hari sebelumnya menjadi 167.156.856 orang atau 80,26 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid- 19.

Sementara itu, seperti dikutip dari Antara, vaksinasi Covid-19 dosis pertama tercatat sudah dilakukan pada 200.084.080 orang atau 96,08 persen dari target. Jumlah warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama, pada Kamis siang, bertambah 68.335 orang dari hari sebelumnya.

Pemerintah berupaya mempercepat penuntasan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan ketahanan warga terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh virus korona tipe SARS-CoV-2 tersebut.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Kamis (26/5) menyebutkan penambahan kasus harian positif Covid- 19 terbanyak terjadi di DKI Jakarta, yakni sebanyak 124 kasus. Selanjutnya, Jawa Barat dengan 29 kasus dan Banten dengan 26 kasus.

Total keseluruhan penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 246 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh paling banyak terjadi di DKI Jakarta, yakni 84 kasus, diikuti Banten 39 kasus, dan Jawa Tengah 25 kasus. Jumlah keseluruhan kasus sembuh di Tanah Air sebanyak 243 kasus.

Tidak Ada Tambahan

Untuk kasus meninggal, penambahan kasus terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur dengan masing- masing satu kasus. Jumlah provinsi yang tidak memiliki penambahan kasus Covid-19 terjadi di 12 provinsi dan kasus yang kurang dari 10 kasus berada di 28 provinsi.

Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 57.903 spesimen. Total kasus aktif sebanyak 3.011 kasus. Sebelumnya, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menekankan pemberian vaksinasi dosis ketiga (penguat) dapat membantu mencegah terjadinya potensi long Covid-19 saat negara bersiap memasuki masa endemi.

"Sebuah riset membuktikan bahwa dosis ketiga juga mengurangi secara signifikan potensi long Covid-19 kalau terpapar dan dampaknya macam- macam. Itu yang merugikan kita dan vaksin membantu kita mengendalikan wabah ini," kata Dicky.

Dicky menuturkan peranan dari vaksinasi penguat di seluruh negara, utamanya pada masa gelombang Omicron yang cenderung lebih mudah menular menjadi sangat efektif untuk melindungi diri dari penularan virus.

Lebih jauh, Dicky menekankan penggunaan masker tetap menjadi senjata penting yang didampingi oleh vaksinasi dalam menghadapi wabah apapun status kondisi suatu negara. "Masker adalah senjata atau perlindungan kita dalam menghadapi wabah sebetulnya.

Dalam hal ini, masih dalam status pandemi Covid-19, penggunaan masker jadi sangat jelas karena masker dan vaksin adalah senjata yang sangat jelas dalam menekan kasus," kata Dicky.

Dicky menuturkan meskipun pemerintah Indonesia sudah melakukan pelonggaran atas pemakaian masker di ruang terbuka, lebih baik bila masker terus digunakan karena dapat mengurangi potensi seseorang terpapar suatu penyakit yang menular melalui udara seperti Covid-19.

Walaupun kondisi pandemi di Indonesia sudah dapat dikatakan terkendali dan kasus mengalami pelandaian, status vaksinasi yang saat ini dicapai bukanlah kunci satu-satunya untuk mengakhiri sebuah pandemi.

Tingginya cakupan vaksinasi, harus tetap diimbangi dengan kombinasi protokol kesehatan lainnya seperti penggunaan masker tepat di area hidung, rajin mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, menjaga jarak dan tak lupa untuk menerapkan pola hidup bersih di manapun.

Dicky turut menekankan tidak ada satu pun negara yang benar-benar siap untuk melepaskan masker di tengah pandemi karena penularan masih akan terus terjadi di tengah masyarakat, meskipun laju penularannya cenderung lebih mengecil


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top