Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Distribusi Pangan

300 Ribu Ton Gula Rafinasi Bocor ke Pasaran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan setiap tahun sekitar 300 ribu ton Gula Kristal Rafinasi (GKR) bocor ke pasar konsumen. Akibatnya, stabilitas harga gula di pasaran terganggu, terutama harga gula petani menjadi murah.

Sekretaris Jenderal Kemendag, Karyanto Suprih mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang membocorkan gula rafinasi ke pasaran. Sebab, GKR hanya dikhususkan bagi industri makanan dan minuman (mamin) bukan untuk konsumsi umum. Pemberian sanksi terhadap pelaku usaha yang melanggar dimaksudkan memberikan efek jera untuk tidak menjual GKR ke pasar konsumsi. "Sanksi tegas ini juga merupakan peringatan bagi para pihak atau perusahaan-perusahaan terkait lainnya untuk tak mendistribusikan GKR tidak sesuai dengan ketentuan. Pelaku usaha tidak boleh main-main, bisnis harus sesuai aturan," katanya dalam acara pemusnahan barang-barang tak sesuai ketentuan di Jakarta, Kamis (28/9).

Di sisi lain Kemendag juga tetap mendalami masalah tersebut apakah hal ini juga melibatkan produsen. Jika dikemudian hari ditemukan keterlibatan produsen dalam merembeskan GKR maka Kemendag akan memberikan sanksi tegas terhadap produsen bersangkutan. "Sanksi bagi perusahaan bersangkutan tak diberikan izin impor lagi, masuk ke daftar hitam atau black list. Artinya, izin impor dicabut,'" kata Karyanto.

Hentikan Suplai

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Syahrul Mamma mengungkapkan pihaknya telah menghentikan suplai gula rafinasidan daging ke tiga industri mamin dan satu perusahaan yang bergerak di bidang distribusi daging. "Ketiga perusahaan tersebut kedapatan menyalurkan GKR ke pasar konsumen, sedangkan satu perusahaan lainnya menjual daging kedaluarsa yang diimpor dari Australia," katanya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top