Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pascagempa Bumi

3 Helikopter Dikerahkan untuk Distribusi Logistik di Sulbar

Foto : ANTARA/AKBAR TADO

BANTUAN MULAI TERSALUR I Sejumlah korban gempa beraktivitas di tempat pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/1). Memasuki hari ketiga pascagempa bumi, bantuan sudah mulai tersalurkan di lokasi posko pengungsian.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan untuk sementara berkantor di Mamuju, Sulawesi Barat. Langkah ini ditempuh agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan resmi langsung dari pemerintah.

Selain itu, BNPB menempatkan tiga helikopter di lapangan untuk membantu distribusi logistik dan peralatan yang dibutuhkan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Raditya Jati, mengatakan total korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat, berdasar hasil pendataan hingga Minggu (17/1) pukul 14.00 WIB total sebanyak 73 orang. Jumlah korban tewas itu berasal dari dua kabupaten, yakni Mamuju dan Majene.

"Baru saja kita mendapat update terakhir. Jadi, tolong dicatat ulang untuk korban meninggal dunia di gempa bumi 6,2 magnitudo yang terjadi 15 Januari lalu, di Kabupaten Majene sembilan orang, kemudian Kabupaten Mamuju meninggal dunia 64 orang," tutur Raditya Jati, Minggu (17/1).

"Sehingga total semuanya adalah 73 orang meninggal" lanjut dia.

Raditya pun memastikan kebutuhan air bersih, makanan, hingga pakaian akan tercukupi dan memadai hingga sepuluh hari ke depan. Pemerintah, menurut Raditya, juga bakal memastikan pelayanan kesehatan bagi korban terdampak, baik yang dirawat di RS Bhayangkara maupun rumah sakit regional.

Jumlah Pengungsi

Sementara itu, BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Polewali Mandar terus memperbarui pendataan dan berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas serta, relawan maupun instansi lain untuk proses evakuasi warga terdampak.

Berdasarkan catatan BNPB per Minggu (17/1) sore, sebanyak 826 korban luka-luka akibat gempa. Sebanyak 657 orang di antaranya ada di Kabupaten Majene dengan rincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.

Sementara di Kabupaten Mamuju dilaporkan 189 orang dirawat inap lantaran dalam kondisi luka berat. Adapun sekitar 15 ribu warga terdampak, mengungsi.

Pengungsian tersebar di 10 titik di Kabupaten Majene di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbau di Kec. Ulumanda, Kec. Malunda, dan Kec. Sendana.

Sedangkan di Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Jalur Darat

Pada Sabtu (16/1) sore, jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju kembali pulih dan dapat dilalui kendaraan. Jalur tersebut kembali dibuka setelah Dandim 1401/Majene, Letkol Inf Yudi Rombe dari Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, menugaskan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 8/SMG untuk membuka akses menggunakan alat berat.

BNPB telah mendistribusikan bantuan berupa delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, lima unit light tower, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 buah masker kain, 700 pak mi sagu dan 30 unit genset 5 KVA.

n jon/ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top