Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 30 Nov 2024, 13:55 WIB

Kapal Terbalik di Nigeria, 27 Orang Tewas, 100 Lebih Hilang

Arsip. Media lokal menduga kapal kelebihan muatan. Kapal yang penuh sesak merupakan hal yang umum di daerah terpencil di Nigeria.

Foto: yenisafak.com

ABUJA - Setidaknya 27 orang tewas dan lebih dari 100 orang, sebagian besar wanita, hilang pada hari Jumat (29/11), setelah sebuah kapal yang mengangkut mereka ke pasar makanan terbalik di sepanjang Sungai Niger di Nigeria utara, kata pihak berwenang.

Sekitar 200 penumpang berada di kapal yang berlayar dari negara bagian Kogi ke negara bagian tetangga Niger ketika terbalik, kata juru bicara Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Niger Ibrahim Audu kepada The Associated Press.

Tim penyelamat berhasil mengevakuasi 27 mayat dari sungai pada Jumat malam sementara penyelam setempat masih mencari mayat lainnya, menurut Sandra Musa, juru bicara layanan darurat negara bagian Kogi.

Tidak ada korban selamat yang ditemukan sekitar 12 jam setelah kejadian, tambahnya.

Pihak berwenang belum mengonfirmasi penyebab tenggelamnya kapal, tetapi media lokal menduga kapal tersebut kelebihan muatan. Kapal yang penuh sesak merupakan hal yang umum di daerah terpencil di Nigeria, di mana kurangnya jalan yang baik membuat banyak orang tidak memiliki rute alternatif.

Menurut Justin Uwazuruonye, yang bertanggung jawab atas operasi Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria di negara bagian tersebut, tim penyelamat kesulitan menemukan lokasi terbaliknya kapal selama berjam-jam setelah tragedi hari Jumat terjadi.

Insiden mematikan seperti itu menjadi sumber kekhawatiran di Niigeria, negara berpenduduk terbesar di Afrika, karena pihak berwenang berjuang untuk menegakkan langkah-langkah keselamatan dan peraturan untuk transportasi air.

Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kelebihan kapasitas dan kurangnya pemeliharaan kapal, yang sering kali dibangun secara lokal untuk menampung penumpang sebanyak mungkin yang mengabaikan langkah-langkah keselamatan.

Selain itu, pihak berwenang belum dapat menegakkan penggunaan jaket penyelamat pada perjalanan seperti itu, sering kali karena kurangnya ketersediaan atau mahalnya biaya.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.