Mudik Naik Kapal Lebih Ekonomis
- mudik lebaran
- Kapal Laut
JAKARTA – Momen-momen libur panjang dan hari besar keagamaan transportasi selalu penuh dan mahal. Maka, warga banyak memilih mudik menggunakan kapal laut karena lebih ekonomis. Misalnya dibandingkan tiket pesawat terbang.

Ket. Petugas mesyuplai sejumlah bahan makanan ke Kapal KM Dobonsolo yang sandar di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara pada Selasa (25/3)
Doc: ANTARA/Mario Sofia Nasution
“Hanya ada dua opsi angkutan ke kampung halaman: naik pesawat atau kapal. Naik kapal pasti lebih murah,” kata warga Tual, Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Yaya, di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa. Apalagi di musim lebaran seperti ini, ketersediaan tiket pesawat terbang terbatas. Harganya puntentu sangat mahal dibanding harga normal. Maka, dia memilih menggunakan kapal.
Yaya mengaku membeli tiket pulang dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tual menggunakan Kapal Penumpang KM Dobonsolo yang berangkat Selasa kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Harga tiketnya juga lumayan 822.000. Sedangkan tiket pesawat 4 juta lebih.
Hanya, memang perlu lima hari untuk sampai Tual. “Nanti rencana balik ke Jakarta juga menggunakan kapal laut dari Tual. Ini pilihan terbaik,” jelasnya.
Kepala Cabang PT Pelayaran Indonesia (Pelni) Jakarta, Dicky Dermawan, juga mengatakan kapal laut masih jadi pilihan utama masyarakat sebagai transportasi angkutan mudik karena harga tiket yang lebih ekonomis. “Masyarakat ekonomi menengah ke bawah lebih memilih menggunakan kapal laut karena terjangkau,” jelas Dicky Dermawan.
Menurutnya, untuk daerah tujuan mudik lebaran yang paling ramai adalah Batam-Belawan untuk Indonesia Barat. Kemudian untuk Indonesia Timur ada Pelabuhan Makassar yang paling diminati dan jalurnya sampai ke Papua. “Saat memasuki masa mudik ini jumlah penumpang sudah meningkat 30 persen dari hari normal,” katanya.
Dicky menjelaskan, meski relatif lebih murah dari layanan pesawat terbang, dia memastikan layanan di atas kapal juga menjadi perhatian. “Kami menyiapkan sarana wifi berbayar di atas kapal. Ada juga musik, mini teater, serta kantin yang melayani penumpang dengan harga kompetitif,” tambahnya. Seorang pelajar, Zainuddin, mengaku berangkat menggunakan KM Dobonsolo ke kampung halaman di Mamuju, Sulawesi Barat. “Kita turun di Pelabuhan Makassar dan melanjutkan perjalanan lagi nanti,” tuturnya.
Anda mungkin tertarik:
Zainuddin senang menggunakan kapal laut. Dia tiap mudik menggunakan kapal.“Mudik itu menyenangkan karena akan bertemu dengan keluarga besar di kampung,” ujarnya.