Kemensos Tekankan Pemberdayaan Masyarakat untuk Atasi Kemiskinan
- Kementerian Sosial
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan pentingnya program pemberdayaan masyarakat untuk akselerasi penurunan kemiskinan. Untuk itu Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan berbagai pihak membangun dan menjaga asa masyarakat agar terlepas dari jerat kemiskinan.

Ket. Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Doc: ANTARA/Raisan Al Farisi
“Kita ingin kerja sama ini menurunkan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan, dua itu intinya,” ucap Mensos Saifullah Yusuf dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Jumat (7/3).
Ia menyebutkan sebanyak 30 penerima manfaat yang telah melalui asesmen diberikan pelatihan dan paket alat usaha warmindo dan es krim keliling oleh Kemensos.
Sementara itu pada proses pelatihan dan penyediaan bahan baku usahanya, Kemensos didukung oleh PT Indofood Sukses Makmur dan PT Diamond Food Indonesia yang bergerak di bidang usaha terkait guna menyukseskan program pemberdayaan yang diberikan.
“Untuk pemberdayaan tentu disesuaikan dengan pilihan masyarakat setempat. Rata-rata di sini ingin jadi pedagang yaitu jualan yang mereka bisa. Ternyata kulinernya itu makanan-minuman yang dijual. Dilatih dulu, setelah dilatih mudah-mudahan nanti bisa berjualan dengan baik,” kata Mensos.
Pada proses tindak lanjut setelah pemberian pelatihan dan alat usaha tersebut, lanjutnya, jajaran Kemensos bersama Pemerintah Desa Cangkuang Wetan akan melakukan pendampingan kepada setiap penerima manfaat.
“Dari desa itu kita ingin pendampingannya berkelanjutan, tidak sekali saya datang ke sini habis itu selesai. Saya mau ini berkelanjutan, tidak berhenti di sini. Kuncinya di Pak Kades, saya ingin ini berkelanjutan,” kata Mensos.
Anda mungkin tertarik:
Selain pemberdayaan di bidang ekonomi, Mensos juga menggandeng para akademisi dari Universitas Pasundan untuk mengelola limbah sampah, baik yang non-organik maupun anorganik.
Pengolahan limbah sampah tersebut mampu menghasilkan komoditas bernilai tambah lebih seperti gas, bensin, solar, hingga diolah menjadi pakan ternak serta pupuk dan batu bata.
“Ini bisa menjadi desa mandiri energi dan mandiri pangan nanti ke depannya, yang tentu menjadi sebagian dari putaran ekonomi lokal di sini,” kata Mensos.
Ia berharap dengan adanya kolaborasi ini dapat menggenjot perekonomian lokal, sehingga mampu mengurangi jumlah penduduk miskin.