Koran-jakarta.com || Jum'at, 10 Mei 2024, 00:00 WIB

AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

  • Covid-19
  • Vaksin AstraZeneca
  • Penularan Penyakit

MOSKWA - Raksasa farmasi asal Swedia, AstraZeneca, menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia. Permohonan penarikan vaksin, yang dijual dengan merek Covishield dan Vaxzevria, dari Uni Eropa dilakukan pada 5 Maret 2024 dan mulai berlaku Selasa (7/5), demikian pernyataan perusahaan tersebut seperti dilaporkan surat kabar The Telegraph.

AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Ket. Vaksin AstraZeneca/Oxford di lemari es di Stubley Medical Center dekat Chesterfield, Inggris, beberapa waktu lalu.

Doc: AFP/OLI SCARFF AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Permohonan serupa diperkirakan akan diajukan dalam beberapa bulan mendatang di Inggris dan di negara-negara lain yang telah menyetujui vaksin tersebut.

"Kami akan bermitra dengan otoritas pengatur secara global untuk memulai penarikan izin edar Vaxzevria, di mana diperkirakan tidak ada permintaan komersial untuk vaksin tersebut di masa depan," kata AstraZeneca.

Seperti dikutip dari Antara, AstraZeneca mengatakan langkah tersebut dilakukan karena alasan komersial dan terdapat banyak vaksin di pasaran yang ditujukan untuk melawan jenis baru Covid-19.

Pada saat yang sama, mereka bersikeras keputusan penarikan vaksin tersebut tidak terkait dengan kasus pengadilan baru-baru ini mengenai efek samping vaksin.

Pada April lalu, muncul laporan AstraZeneca untuk pertama kalinya mengakui dalam dokumen hukum, yang diserahkan ke pengadilan Inggris pada Februari, vaksin Covid-19 buatannya bisa memicu efek samping yang jarang terjadi.

Pembekuan Darah

Efek samping yang dimaksud adalah trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS), yang menyebabkan pembekuan darah dan rendahnya jumlah trombosit darah.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pemerintah Indonesia telah mengganti penggunaan vaksin Covid-19 impor dengan produk buatan dalam negeri yang relatif jauh lebih aman dari efek samping.

"Yang pemerintah kasih sekarang adalah produksi dalam negeri semua, yang teknologinya relatif jauh lebih aman," kata Menkes merespons tentang efek samping kejadian pembekuan darah yang dikaitkan dengan vaksin AstraZeneca.

Dikatakan Menkes, vaksin Covid-19 masih dibutuhkan di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat komorbid maupun mereka yang akan pergi melakukan perjalanan ke luar negeri.

Alasannya, kata Menkes, SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih beredar di dunia, meskipun saat ini telah memasuki era endemi. Anjuran untuk divaksin Covid-19, salah satunya disampaikan kepada para calon haji yang akan beribadah di Tanah Suci pada tahun ini.

"Kepada jemaah haji, Covid-19 itu memang masih ada di dunia. Apakah sekarang jemaah haji masih mau pakai itu? Terserah mereka. Karena sekarang kan sudah bukan lagi pandemi, jadi endemi," kata Menkes.

Kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang, sehingga vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang kini telah tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan masih tetap dianjurkan. "Boleh vaksinasi lagi, jangan lupa pakai vaksin dalam negeri," kata Menkes.

Diberitakan sebelumnya Kemenkes sejak akhir 2022 telah mengganti pengadaan vaksin Covid-19 impor dengan produksi dalam negeri, yakni vaksin bermerek IndoVac yang diproduksi oleh BUMN farmasi PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Tim Redaksi:
S
M

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S

Artikel Terkait