Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

2021, Tanggul Kali Bekasi Dibangun

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja melakukan pertemuan bersama BBWS Ciliwung-Cisadane membahas upaya pengendalian banjir di Kali Bekasi.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendukung skema pengendalian banjir di wilayahnya usai pemaparan rencana pengendalian banjir Kali Bekasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane.

"Kami tentunya support sekali rencana BBWS ini karena Kali Bekasi sepanjang 33 kilometer itu membentang di beberapa kecamatan di wilayah kita seperti Babelan, Tambun Utara, Sukawangi, dan Tambelang," kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Kamis (5/11).

BBWS Ciliwung-Cisadane, kata Eka, berencana membuat tanggul pencegah banjir sepanjang 50 kilometer di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi tepat di titik pertemuan Sungai Cikeas, Cileungsi, dan Kali Bekasi.

"Insya Allah proyek tersebut dikerjakan BBWS mulai tahun depan dengan total pengerjaan lahan seluas 98 hektare," katanya.

Eka berharap komunikasi antara Pemkab Bekasi dengan BBWS Ciliwung-Cisadane dapat berjalan dengan lancar sepanjang pengerjaan Kali Bekasi dilakukan.

"Jadi apa saja yang harus dilakukan antara Pemkab dengan BBWS, agar kita dapat mempersiapkan pembebasan lahan dan anggarannya," katanya.

Dalam upaya penanganan banjir di wilayahnya, Eka mengaku sudah menginstruksikan seluruh jajaran di bawahnya untuk segera melakukan langkah nyata seperti bersih-bersih kali dan lingkungan.

"Kemarin saya sudah mengumpulkan para camat untuk antisipasi banjir karena sekarang sudah masuk musim penghujan. Banjir di Kabupaten Bekasi juga disebabkan karena wilayah kita padat penduduk sehingga aliran sungai juga harus banyak penataan," ungkapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Uju mengatakan upaya pencegahan banjir oleh BBWS Ciliwung-Cisadane membutuhkan sinergitas berbagai pihak dalam pengerjaan proyeknya.

Penyebab Banjir

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, proyek sodetan Waduk Tiu, Pondok Ranggon, Jakarta Timur, berimbas pada banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Jatimelati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Rahmat menegaskan, banjir di Jatimelati terjadi akibat penutupan dua dari tiga pintu air Waduk Tiu di Jalan Kampung Keramat, Setu.

"Kebetulan (lokasi Waduk Tiu) berbatasan dengan Kota Bekasi, saya sudah memantau dampak banjir di Kota Bekasi, tepatnya di Kelurahan Jatimelati akibat penutupan dua tanggul (pintu air)," kata Rahmat.

Rahmat mengatakan lokasi di dekat Waduk Tiu sedang dalam pengerjaan sodetan yang dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur.

"Sebenarnya ada empat pintu air, tetapi dua pintu ditutup yang akhirnya menyebabkan banjir di daerah Kota Bekasi karena elevasinya tidak setinggi Jakarta Timur," ujarnya.

Rencananya, kata Rahmat, pengentasan banjir di Jatimelati akan dibuat tanggul sepanjang sekitar 605 meter dengan sistem tanggul beronjong.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar yang dikonfirmasi mengatakan persoalan banjir di wilayah Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, telah diselesaikan. "Sudah dikoordinasikan dan sudah tuntas," katanya.

Camat Cipayung Fajar Eko Satrio mengatakan upaya penuntasan banjir di Jatimelati dilakukan melalui pemanfaatan Waduk Pondok Ranggon seluas 11 hektare.

"Teknisnya kita buat sodetan Waduk Tiu menuju Waduk Pondok Ranggon. Selain itu kita pertebal tanggul sisi Kali Sunter hulu di wilayah Bekasi," katanya. n Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top