Bakal Ketua WTO: 'Nasionalisme Vaksin' Bisa Perlambat Pemulihan
- Vaksin
- Covid-19
Washington - Ketua Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mendatang, Senin (15/2), memperingatkan "nasionalisme vaksin" akan memperlambat kemajuan dalam mengakhiri pandemi Covid-19 dan dapat mengikis pertumbuhan ekonomi untuk semua negara, kaya dan miskin.

Ket. Foto dokumen: Ngozi Okonjo-Iweala berpose di luar kediaman diplomatik Nigeria di Chambesy, dekat Jenewa, Swiss, 29 September 2020.
Doc: ANTARA/REUTERS/ Emma Farge
Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan kepada Reuters bahwa prioritas utamanya adalah memastikan WTO berbuat lebih banyak untuk mengatasi pandemi, dengan mengatakan anggota harus mempercepat upaya untuk mencabut pembatasan ekspor yang memperlambat perdagangan obat-obatan dan pasokan yang dibutuhkan.
Mantan menteri keuangan Nigeria dan eksekutif senior Bank Dunia itu ditunjuk, Senin (15/2) dalam proses konsensus dan akan memulai pekerjaan barunya pada 1 Maret.
"WTO dapat berkontribusi lebih banyak untuk membantu menghentikan pandemi," kata Okonjo-Iweala dalam wawancara di rumahnya di pinggiran kota Washington. "Tidak ada yang aman sampai semua orang aman. Nasionalisme vaksin saat ini tidak akan berdampak positif, karena varian yang datang. Jika negara lain tidak diimunisasi, itu hanya pukulan balik. Tidak masuk akal bahwa orang akan mati di tempat lain, menunggu dalam antrian, saat kita memiliki teknologi."
Okonjo-Iweala mengatakan studi menunjukkan ekonomi global akan kehilangan 9,0 triliun dollar AS dalam potensi produksi jika negara-negara miskin tidak dapat mendapatkan vaksinasi penduduknya dengan cepat, dan sekitar setengah dari dampaknya akan ditanggung oleh negara-negara kaya.
"Baik atas dasar kesehatan manusia maupun ekonomi, menjadi nasionalis saat ini sangat merugikan dunia internasional," katanya. "Prioritas paling utama bagi saya adalah memastikan bahwa sebelum konferensi tingkat menteri yang sangat penting ... bahwa kita sampai pada solusi tentang bagaimana WTO dapat membuat vaksin, terapi dan diagnostik dapat diakses dengan cara yang adil dan terjangkau untuk semua negara, terutama ke negara-negara miskin."
Okonjo-Iweala mengatakan dia berbesar hati dengan kontribusi pemerintahan Biden pada upaya Organisasi Kesehatan Dunia untuk memastikan distribusi vaksin yang lebih luas, dan apa yang dia sebut percakapan "fantastis" dengan penasihat perdagangan di kantor Perwakilan Dagang AS.
Anda mungkin tertarik: