![200.000 Pencari Kerja Akan Dimagangkan](https://koran-jakarta.com/images/article/php6ob00b_resized.jpg)
200.000 Pencari Kerja Akan Dimagangkan
![200.000 Pencari Kerja Akan Dimagangkan](https://koran-jakarta.com/images/article/php6ob00b_resized.jpg)
SINERGI PENGEMBANGAN SDM | Direktur Umum dan SDM BPJSTK, Naufal Mahfudz (kiri) saat menandatangani nota kesepahaman dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) yang diwakili oleh ketuanya, Yunus Triyonggo (kedua dari kiri), dan Direktur Pemagangan Kemenaker, Achmad S Ruky (ketiga dari kiri) di Jakarta, Rabu (31/7). MoU meliputi sinergi dan kerja sama dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia Indonesia.
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) menyelenggarakan pemagangan untuk para pencari kerja. Tahun ini, direncanakan sebanyak 200 ribu pencari kerja dimagangkan di sejumlah perusahaan yang berada di kota-kota besar.
Direktur Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Bambang Satrio Lelono, usai acara "Seminar dan Talkshow Pemagangan Nasional", di Jakarta, Rabu (31/7), menegaskan pekerja magang bukan buruh murah karena mereka mendapat upah sesuai aturan atau minimal 75 persen dari upah minimum provinsi. "Bahkan ada yang mendapatkan UMP penuh, tergantung pada perusahaan pengguna atau tempat magang," tambahnya.
Menurutnya, program magang merupakan cara terbaik bagi pencari kerja untuk mengenal dan belajar tentang dunia kerja yang sangat berbeda dengan dunia sekolah atau kuliah. "Tidak sedikit yang diterima di tempat magang sebagai pekerja penuh," ujar dia.
Satrio mengatakan materi pemagangan macam-macam sesuai permintaan lapangan pekerjaan. "Macam-macam, sesuai permintaan perusahaanlah," kata dia.
Ia mengatakan, tahun 2020, pemerintah juga menargetkan 220 orang pencari kerja mengikuti program pemagangan. "Lulus pemagangan ini bisa ditempatkan di luar negeri, bisa dalam negeri," kata dia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya