Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Pandemi

11.000 Nakes Vaksin Dosis Ketiga

Foto : Istimewa

Vaksinasi

A   A   A   Pengaturan Font

DENPASAR - Sebanyak hampir 11.000 tenaga kesehatan (nakes) akan menerima vaksin dosis ketiga dari pemerintah Kota Denpasar, Bali, mulai 2 Agustus.

"Sasaran terbanyak untuk vaksinasi dosis ketiga ini di Kota Denpasar. Untuk Denpasar sebanyak sebelas ribu dari 40.768 nakes seluruh Bali," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, di Denpasar, Minggu (1/8).

Ia mengatakan, pemberian vaksinasi dosis ketiga bagi nakes dikarenakan mereka merupakan garda terdepan pelayanan. Vaksinasi dosis ketiga bagi nakes tersebut sesuai dengan arahan pemerintah pusat untuk melindungi mereka yang selama ini banyak terpapar.

Jenis yang digunakan dosis ketiga adalah vaksin Moderna produksi Amerika Serikat. "Kami memastikan tenaga kesehatan terlindungi dengan pemberian vaksinasi dosis ketiga," kata Dewa.
Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di 40 fasilitas layanan kesehatan. Nakes yang kebetulan tempat kerjanya masuk di antara 40 fasilitas tersebut, otomatis divaksin di situ.

Sedangkan nakes di luarnya, mendaftar untuk disalurkan ke salah satu dari 40 fasilitas layanan kesehatan terdekat. Proses vaksinasi pun sama dengan dosis pertama dan kedua. Tetqap ada screening atau pemeriksaan kesehatan.

Adapun 40 fasilitas layanan kesehatan tersebut di antaranya, 11 Puskesmas di empat kecamatan, RSUD Wangaya, RSUP Sanglah, RSBM, RSAD, RS Bhayangkara, KKP Benoa, dan RSU Bhakti Rahayu.

Bukan Delta Plus

Sementara itu, terkait kasus di Jambi, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memastikan dua kasus Covid-19 Jambi bukan varian Delta Plus.

"Dua kasus di Jambi bukan Delta Plus. Tapi masuk kelompok varian lokal Indonesia B1466.2," kata Kepala Eijkman Prof Amin Subandrio. Menurutnya, semula ada laporan dua varian Delta Plus yang terkonfirmasi di Jambi serta satu kasus di Mamuju.

"Tapi berdasarkan kajian molekuler lebih dalam, ternyata Delta Plus baru satu, yang di Mamuju," katanya. Amin mengatakan, varian Delta Plus adalah turunan dari varian Delta yang mengalami satu tambahan mutasi di mana asam amino leusin pada bagian protein diganti dengan asparagin (N).

Belum diketahui varian Delta plus memiliki sifat lebih mengkhawatirkan dari Delta karena isolatnya masih sedikit. Amin menambahkan, varian Delta berdasarkan pengamatan terhadap kasus-kasus yang di Tanah Air belum memiliki data secara ilmiah bisa menyebabkan gejala lebih berat.

"Kita lihat yang terinfeksi varian Delta tidak semuanya berat. Sedang pasien berat, saat ini tidak semuanya Delta. Jadi, hubungan Delta dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas untuk di Indonesia belum ada bukti kuat," ujarnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top