Lebih Akrab dengan Berbagi Bunga
Siapa sangka, bunga usai pernikahan mampu membangkitkan semangat kaum marginal. Di sisi lain, bunga memberikan nilai positif untuk lingkungan.

Ket. Memberikan bunga kepada orang-orang yang belum pernah menerima bunga. Itu menjadi landasan gerakan Komunitas Daur Bunga.
Doc: ISTIMEWA
Ada senyum terulas begitu menerima rangkaian bunga. Mahkota bunga yang mekar penuh warna mampu mengundang senyum kepada siapa saja penerimanya, baik perempuan maupun laki-laki, tua maupun muda. Alhasil dengan bunga, cerita kehidupan langsung terurai cair.
Derita menghadapi penyakit mematikan seakan sirna. Pemberi dan penerima bunga langsung menjadi kawan akrab dalam hitungan detik, padahal sebelumnya mereka tidak pernah saling kenal. Bunga telah menjembatani keduanya bahkan pembawa semangat hidup.
Memberikan bunga kepada orang-orang yang belum pernah menerima bunga. Itulah landasan awal gerakkan yang dilakukan Komunitas Daur Bunga.
Pemikiran tersebut muncul ketika Talisa Dwiyani, 27 dan Mutia Sekar Hapsari, 27, usai mendekorasi ferewellseorang teman yang akan ke Australia. Teman tersebut merasasurprisemendapat kejutan dari teman-temannya.
"Ih, kok kalian niat banget sih," ujar Talisa menceritakan luapan kegembiraan temannya ketika ditemui di salah satu kafe di selatan Jakarta bersama dua anggota komunitas Daur Bunga, Bernadia Dwiyani, 23, dan Zacky Irwandi, 20.
Dari situ, ia dan Mutia, pendiri Daur Bunga, mulai berpikir untuk memberikan bunga kepada kalangan yang tidak pernah menerima bunga. Harapannya, tentu mereka akan lebih bahagia lagi.
Anda mungkin tertarik:
Lalu, bunga dibagikan ke panti jompo, rumah sakit di lembaga pemasyarakatan, rumah sakit maupun dinas-dinas sosial. Tidak hanya perempuan, laki-laki bahkan anak-anak menerima satu buket bunga. Luapan heran dan gembira menjadi ekspresi para penerima.
Awalnya, sebagian penerima tidak sepenuhnya paham tentang aksi komunitas. Penjelasan tentang bentuk dukungan terhadap kondisi mereka memunculkan rasa haru yang tak terbendung.
Termasuk para relawan Daur Bunga, mereka tak kuasa membendug air mata setelah memberikan bunga di bangsa rumah sakit para penyandangterminal illnesatau panti jompo.
Bunga mawar merah, mawar putih maupun lili merupakan beberapa jenis bunga yang dirangkai menjadi satu buket.
Bunga-bunga "harapan" tersebut tidak keluar dari toko bunga tenama. Bunga-bunga tersebut diambil dari dekorasi pesta pernikahan. Talisa dan Mutia merasa sayang bunga yang masih dan segar hanya digunakan selama tiga jam.Atas ijin pemangku hajat, mereka mengambil bunga untuk dibagikan pada kalangan yang dirasa tidak pernah menerima bunga.
Jika awalnya Talisa dan Mutia dibantu seorang kerabat dan seorang teman. Saat ini, sudah ada sejumlah relawan yang siap sedia membantu aksi yang diperoleh dariindorelawan.org.
Komunitas membagi Tim Petik, Tim Rangkai, Tim Fotografi dan Tim Videografer. Mereka akan bertugas sesuai dengan bagian masing-masing bahkan bisa double job.
Sedangkan untuk para pemangku hajat, Talisa akan memberikanformberisi pernyataan kepada pemangku hajat. Sebagai sebuah pernyataan bahwa bunga tersebut diberikan untuk donasi pada masyarakat marginal.
Pernyataan untuk menghindari kesalah pahaman di kemudian hari.
Komunitas yang berdiri pada Oktober 2016 akan konsisten menggunakan bunga dekorasi pengantin. Karena, mereka ingin membangun pilar sosial dan lingkungan. Selain memberi bunga, mereka mengumpulkan bunga-bunga yang sudah layu maupun sisa potongan bunga menjadi kompos.
Untuk hal ini, mereka bekerja sama dengan komunitas Kebun Kumara. Sehingga, bunga dekorasi pengantin tidak hanya bekerja tiga jam melainkan sepanjang masa untuk membawa penyemangat hidup bahkan penjaga lingkungan. din/E-6
Dibantu Tim Petik dan Tim Rangkai
Perawatan bunga dari dekorasi pengantin membuat bunga tidak cepat layu. Sehingga, bunga akan tampak segar saat diberikan pada penerimananya sehari atau dua hari setelah acara pernikahan.
Para anggota Daur Bunga tidak dapat langsung merangkai bunga dari dekorasi pengantin. Bunga-bunga tersebut akan dibersihkan dari daun-daun yang melekat untuk menghindari bakteri yang akan merusak bunga.
"Karena, kita kan akan kasih ke orang, jangan sampai bunganya layu nanti keliatan bekas banget," ujar Talisa.Pengetahuan tersebut diberikan pada saatbriefing sebelum "memetik bunga".
Istilah yang digunakan untuk mengambil bunga dari media dekorasinya. Ia dan relawan permanen perlu memberikan informasi mengenai perawatan bunga karena relawan yang terlibat kerap datang dana pergi.
Selain itu, bunga kuncup merupakan bunga yang sebaiknya diambil. Karena bunga yang masih kuncup dapat mekar pada keesokkan harinya setelah diberi air.
Bunga-buang yang telah diambil dan dibersihkan dari daun-daun menempel dipisahkan menurut warna dan jenisnya. Lalu, bunga-bunga tersebut akan dimasukkan ke dalam kontainer plastik tanpa air dan dalam kondisi terbuka.
Bunga akan dibawa menggunakan mobil sebelum dirangkai dan dibagikan kepada para penerimanya. "Sampai rumah, kontainer baru diisi air," ujar wanita yang tengah mempersiapkan diri mengikuti program master di Finlandia ini.
Selain bunga, mereka memetik dan memisahkan sejumlah daun. Daun-daun tersebut digunakan sebagai pelengkap dalam satu buket bunga. Daun-daun yang digunakan biasanya jenis pakis-pakisan, cemara dan monstera.
Daun-daun tersebut disimpan dengan kertas koran tanpa diberi air. Selama memetik, relawan menggunakan atasan putih dan celemek sebatas pinggang.
Seragam tersebut sebagai penanda mereka merupakan komunitas Daur Bunga dan untuk menghindari serbuk bunga yang menempel di pakaian serta sebagai kantong untuk meletakkanhandphonedan gunting.
Keesokkan harinya, para relawan baru merangkai bunga yang "dipetik" pada malam harinya. Untuk mengerjakan pada tahap ini dilakukan oleh Tim Petik.
Tim tersebut terdapat relawan yang hanya terlibat dalam merangkai bunga saja namun ada juga relawan yang tergabung dalam Tim Petik dan terlibat dalam Tim Rangkai.
Biasanya, bunga dirangkai di ruang terbuka, seperti taman rumah sakit maupun taman umum lainnya. Ini karena komunitas memerlukan ruang yang cukup lapang untuk meletakkan bunga-bunga tersebut.
Usai dirangkai selama 3 sampai 4 jam, bunga langsung diberikan kepeda penerima. Dalam kondisi tersebut, relawan dan penerima akan saling berinteraksi tukar cerita dan menularkan optimisme. din/E-6
"Mereka Senang, Kita Ikut Senang"
"Aku yang merah"
"Aku yang kuning"
Anak-anak penderita kangker langsung berebut ketika dibagikan bunga. Bernadia Dwiyani, 23 masih teringat ekspresi anak-anak penderita kanker ketika diberikan satu buket bunga.
Wanita yang berprofesi sebagai guru alternatif Internasional di Bali tersebut tidak menyangka bahwa bunga dapat memberikan efek yang besar untuk penerimanya. "Kesannya simple, tapi bunga dapat memberikan efek psikologi yang besar," ujar wanita yang biasa dipanggi Nadia.
Nadia yang terbiasa terlibat dalam berbagai kegiatan sosial tidak segan mendukung kakaknya, Talisa Dwiyani, yang membuat komunitas Daur Bunga. Dari aksi sosialnya, ia berkesimpulan bahwa bunga mampu membantu pasien secara psikis. "Kita tidak bisa membatu obat. Tapi secara psikologis (bunga) bisa mengubah mood dan membantu secara psikis," ujar dia.
Bagi wanita yang aktif terlibat dalam kegiatan sosial pengajaran tersebut mengatakan bahwa kegiaatan tersebut tidak hanya berdampak untuk penerimanya saja. Pemberi turut terkena dampak positifnya.
"Apa yang kita berikan, akan kita dapatan secara tidak langsung," ujar dia. Seperti, anak kecil yang menerima bunga dengan senyuman. Senyuman tersebut dapat menular pada dirinya. Sampai, ia ditegur seorang teman karena tidak berhenti tersenyum.
Sementara Zacky Irwandi, 20, memberikan bunga ke kalangan marginal merupakan pengalaman baru bagi laki-laki yang kuliah Jurusan Olah Raga, Universitas Negeri Jakarta. Membaca diskripsi komunitas, ia menyangka akan memetik bunga di taman. "Ternyata memetik bunga di acara kawinan," ujar diatergelak.
Seperti halnya Nadia, Zacky terlibat dalam berbagai kegiatan kerelawanan. Bagi laki-laki yang ingin terus mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan kerelawanan, kegiatan tersebut memberikan peluang untuk bertemu dengan orang-orang baru.
Ia bisa mendapatkan beragam cerita orang-orang yang terlibat dalam kegiatan sosial tersebut. Bagi dia, bertemu dengan baru selalu memiliki daya tarik tersendiri. din/E-6