Jokowi dan PM Belanda Bahas Peningkatan SDM
KERJA SAMA STRATEGIS I Presiden Joko Widodo berbincang dengan PM Belanda Mark Rutte sebelum pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10). Pertemuan itu membahas kerja sama strategis antara Indonesia dan Belanda kedepan berdasarkan prinsip kemitraan komprehensif.
Foto: ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAYBOGOR - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, membahas mengenai penguatan kerja sama di bidang vokasi.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat menggelar jumpa pers bersama PM Mark Rutte, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10).
"Saya sampaikan kepada PM Rutte, dalam lima tahun ke depan, saya akan memberikan prioritas pengembangan SDM. Karena itu, pendidikan menjadi sangat penting, terutama pendidikan vokasi. Dan dalam pertemuan, kita membahas upaya meningkatkan kerja sama di bidang vokasi, termasuk di bidang kemaritiman dan keperawatan," kata Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Rutte juga ikut membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang perekonomian seperti pedagangan, investasi hingga pariwisata.
"Belanda merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Eropa, baik di bidang perdagangan, investasi, maupun pariwisata," ucap Presiden.
Bahkan, Presiden menjelaskan di antara negara-negara Eropa, Belanda merupakan mitra nomor dua terbesar dalam perdagangan, mitra nomor satu bidang investasi dan, negara yang mampu mendatangkan wisatawan nomor empat terbesar dari Eropa. "Kerja sama ini akan terus kita perkuat dengan menggunakan kerangka kemitraan komprehensif yang sudah dimiliki oleh kedua negara, yakni Indonesia dan Belanda," jelas Presiden.
Presiden lalu merinci satu persatu penguatan kerja sama tersebut, misalnya di bidang perdagangan, untuk sepakat terus meningkatkan perdagangan yang terbuka dan fair.
"Dalam konteks ini, saya sampaikan kembali, concern Indonesia untuk kebijakan Uni Eropa terhadap kelapa sawit. Saya juga menghargai kerja sama yang baru ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda, di New York, pada 26 September 2019 yang lalu mengenai pengembangan kapasitas petani kecil sawit untuk menghasilkan kelapa sawit yang lestari," ujarnya.
Sementara di bidang investasi, Presiden mengajak Belanda untuk meningkatkan kemitraan di bidang infrastruktur maritim dan pengelolaan air. "Sebagai penutup, saya berikan apresiasi kepada pemerintah Belanda yang secara konsisten tegas menghormati kedaulatan negara Republik Indonesia," tutup Presiden.
Sementara itu, PM Mark Rutte mengatakan banyak hubungan sejarah antara kedua negara dalam rangka terus memperkuat kerja sama. Hal tersebut diketahui bukan hanya di level politik, tapi juga hubungan masyarakat. "Banyak WN Belanda yang lahir di Indonesia atau punya keturunan secara langsung maupun secara sejarah," kata PM Rutte.
Karena itu, ia mendorong kerja sama baru di masa depan melalui pariwisata, juga pertukaran mahasiswa. "Tentu saja hubungan perdagangan," ucap dia.
Menurut PM Rutte, banyak sekali area kerja sama lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan oleh Indonesia dan Belanda, termasuk di antaranya tentang pengelolaan air, kesehatan, perubahan iklim, dan pengelolaan sampah. "Saya harap bersama-sama kita akan memanfaatkan peluang tersebut," ujar PM Rutte. fdl/AR-2
Redaktur:
Penulis: Muhamad Umar Fadloli
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal