Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyerangan Mabes Polri I Polri Telusuri Keterlibatan Pelaku Lain

Zakiah Lepaskan Enam Tembakan ke Aparat

Foto : DASRIL ROSZANDI/AFP

DIBAWA KE RS POLRI I Petugas memindahkan jenazah Zakiah Aini, terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mabes Polri, Rabu (31/3). Zakiah berhasil dilumpuhkan polisi dengan tembakan dan terjatuh di depan Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

» Zakiah berhasil dilumpuhkan polisi dengan tembakan dan terjatuh di depan Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri.

» Zakiah direncanakan di makamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon.

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan Zakiah Aini, terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mabes Polri, Rabu (31/3), sempat melepas enam kali tembakan kepada aparat.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.45 WIB di Markas Besar Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan. Perempuan berusia 25 tahun itu masuk dari pintu belakang Mabes Polri. Dia kemudian menanyakan lokasi kantor pos.

"Yang bersangkutan menanyakan di mana keberadaan Kantor Pos dan diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah Kantor Pos tersebut," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3).

Zakiah Aini meninggalkan Kantor Pos. Tiba-tiba, Zakiah kembali ke pos jaga dan melepas enam kali tembakan. "Kemudian yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota di pos jaga dengan penembakan sebanyak enam kali," ujarnya.

Sigit menjelaskan, dua kali tembakan dilepaskan ke petugas di dalam pos jaga. Dua tembakan lagi dilepaskan ke petugas di luar pos jaga. "Dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakanganya," ujarnya.

"Kemudian terhadap tindakan tersebut dilakukan tindakan tegas terukur," ucap Jenderal Sigit. Zakiah berhasil dilumpuhkan polisi dengan tembakan dan terjatuh di depan Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri. Jenazah Zakiah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.

Saat datang Mabes Polri, kata Sigit, perempuan yang beralamat di Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, itu membawa map kuning berisi amplop.

"Di dalamnya amplop bertuliskan kata-kata tertentu dan kemudian yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait dengan masalah bagaimana perjuangannya," kata Sigit.

Polisi juga menemukan surat wasiat saat menggeledah rumah Zakiah. Kini, tim Densus 88 Polri sedang menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain yang terkait penyerangan tersebut.

"Kita juga temukan kata-kata di WA Group keluarga bahwa yang bersangkutan pamit kepada keluarga besarnya. Saya sudah perintahkan kepada Kadensus untuk mendalami dan mengusut terhadap kemungkinan adanya jaringan dari tersangka ini," ujar Sigit.

Sigit mengatakan penyerangan Mabes Polri termasuk kategori lone wolf (pelaku tunggal). Selain itu, Sigit juga mengungkap Zakiah merupakan mantan mahasiswa yang tak menyelesaikan studinya di sebuah perguruan tinggi atau drop out di semester 5.

"Yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS, yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosial media," tutur Sigit.

Terus Dikembangkan

Pada saat itu, Kapolri juga menjelaskan tentang perkembangan pascabom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Kapolri mengatakan sampai saat ini sudah menangkap 23 terduga teroris. Dari 23 orang yang ditangkap, 13 di antaranya berkaitan dengan bom bunuh diri di Makassar.

"Sampai hari ini terkait pengungkapan bom yang kita lakukan kejadian bom di Makassar sudah kita amankan 13 orang," kata Sigit.

Sigit mengungkapkan, satu dari 13 terduga teroris yang ditangkap di Makassar yakni otak pengeboman berinisial W. W merupakan perakit bom bunuh diri di Makassar.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan pihaknya juga telah menangkap 10 terduga teroris di Jakarta dan Bima. Sehingga total terduga teroris yang ditangkap saat ini ada 23. "Di Jakarta sendiri saat ini sudah kita amankan lima dan di Bima lima juga. Sehingga total ada sampai hari ini ada 23 orang dari tiga tempat tersebut," kata Sigit.

Sigit mengatakan Polri akan terus mengembangkan kasus teror bom yang terjadi minggu lalu. Polri juga akan mengusutnya sampai tuntas. "Ini akan terus kita kembangkan dan kita usut sampai tuntas," ucapnya. n jon/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara, Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top