![Yo, Ayo: Berpeluk dan Sejuk](https://koran-jakarta.com/images/article/phplx_p0b_resized.jpg)
"Yo, Ayo": Berpeluk dan Sejuk
![Yo, Ayo: Berpeluk dan Sejuk](https://koran-jakarta.com/images/article/phplx_p0b_resized.jpg)
Hanifan berlari mengelilingi lapangan dengan bendera Merah Putih, kemudian menghormat kepada Ibu Megawati, Presiden ke-5 RI, kepada Wapres Jusuf Kalla, para petinggi lainnya, dan klimaksnya berpelukan dengan Jokowi, Prabowo, sebelum akhirnya bertiga berpelukan.
Aura sejuk seketika terasakan dalam gegap gempita, tepuk tangan, dan terutama pancaran wajah-wajah gembira penuh senyum, tawa, bahagia.
Sungguh luar biasa, dan bukan sebuah kebetulan. Keberadaan para petinggi di tempat itu mempunyai alasan. Dan peristiwa drama yang menyatukan tokoh nasional benar-benar menyejukkan.
Suasana politik yang panas dan terus meninggi, seketika cles, sejuk, lembut, menyegarkan. Olahraga memperlihatkan kesaktiannya: olahraga bukan hanya soal medali, bukan hanya soal skor, bukan hanya soal kecepatan, ketinggian atau kejauhan semata.
Olahraga mampu menyatukan pada hal-hal yang baik. Permusuhan, kebencian, "politik identitas", terlupakan. Jojo-Jonathan Christie, pemenang medali emas badminton tunggal pria, tidak dipersoalkan lagi apakah memperlihatkan tanda salib ketika mensyukuri kemenangan.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya