![YLKI Soroti Penyelenggaraan Jakarta Fair](https://koran-jakarta.com/images/article/php0ksvfb_resized.jpg)
YLKI Soroti Penyelenggaraan Jakarta Fair
![YLKI Soroti Penyelenggaraan Jakarta Fair](https://koran-jakarta.com/images/article/php0ksvfb_resized.jpg)
"Jadi pengunjung harus mencari-cari petugas untuk bertanya, dimana keberadaan toilet dan mushola. Selain itu terjadi antrean yang panjang di toilet perempuan. Disaat pengunjung membludak seperti itu, seharusnya disiapkan portable toilet," ungkapnya.
Di area JFK, lanjut Tulus, banyak pengunjung yang dibiarkan merokok meski suasana sumpek dan padat. Bahkan, SPG (Sales Promotion Girl) setempat sengaja menjajakan dan mempromosikan produk rokok, dari beberapa merek.
"Rokok ditawarkan dengan promosi/diskon, 20.000 rupiah mendapatkan dua bungkus rokok, plus wadah asesorisnya," ucapnya.
Dengan demikian, kata Tulus, pameran yang diklaim berskala internasional, kalah dengan area pasar tradisional di Kota Bangkok (Pasar Tjacucak) yang terbebas asap rokok. Menurutnya, tidak ada orang merokok di pasar tersebut, apalagi ada SPG yang jualan rokok. Padahal area PRJ sebagai tempat umum adalah area KTR (Kawasan Tanpa Rokok). pin/P-5
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya